blank
Bupati Kudus Hartopo menginstruksikan Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW ikut pantau pemudik Nataru. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Upaya antisipasi penyebaran Covid-19 saat mudik libur Natal dan Tahun Baru terus dilakukan. Pemkab Kudus akan menginstruksikan seluruh Satgas Covid-19 di tingkat RT dan RW untuk memantau pemudik yang datang ke wilayahnya.

“Seluruh Satgas RT dan RW harus proaktif memantau wilayahnya. Kalau ada pendatang atau pemudik dari luar daerah di wilayahnya, harus dimonitor untuk mengantisipasi penularan Covid-19 lagi,”kata Bupati Kudus, Hartopo, Kamis (16/12).

Hartopo menambahkan, meski tidak ada kebijakan penyekatan selama libur Nataru, namun kewaspadaan tinggi harus tetap dilakukan. Mengingat Kabupaten Kudus memiliki pengalaman buruk dengan melonjaknya angka kasus Covid-19 paskalebaran silam.

Tak ingin kejadian tersebut terulang, masyarakat tidak boleh lengah lagi dan kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

“Oleh karena itu, kita siapkan langkah antisipasi para pemudik yang datang menjelang saat libur Nataru nanti. Satgas Covid-19 di tingkat bawah harus bisa melakukan langkah antisipatif minimal dengan skreening pendatang yang ada. Kalau perlu langkah lebih lanjut, bisal lapor ke tingkat yang lebih atas seperti desa dan kecamatan,”ujarnya.

Penutupan Obyek Wisata

Selain melakukan pemantauan bagi pemudik, kata Hartopo, Pemkab Kudus juga akan melakukan penutupan kawasan Balai Jagong yang selama ini dijadikan tempat nongkrong dan berjualan pedagang kaki lima (PKL) pada libur Natal dan tahun baru demi menghindari kerumunan yang bisa menularkan Covid-19.

“Pengalaman sebelumnya, kawasan Balai Jagong menjadi tempat alternatif warga yang ingin nongkrong, selain di Alun-alun Kudus. Untuk itu, karena masa liburan, akan kami tutup tanggal 24-25 Desember 2021 serta 31 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022,” tambahnya.

Ia menegaskan lokasi yang ditutup tidak hanya Balai Jagong, tapi juga termasuk kawasan Alun-alun Kudus, demi menghindari adanya kerumunan masyarakat demi mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Sementara untuk objek wisata, kata dia, belum diputuskan untuk ditutup karena melihat perkembangan di lapangan.

Ketika ditengarai banyak warga dari luar kota yang mudik ke Kudus dan berpotensi menimbulkan kerumunan di objek wisata, maka dengan terpaksa akan dilakukan penutupan dengan durasi waktu, seperti halnya penutupan kawasan Balai Jagong Kudus.

“Masyarakat harap maklum karena saat ini Covid-19 belum hilang, sehingga harus dilakukan antisipasi sejak dini,” ujarnya.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

Tm-Ab