blank
CX Summit 2021 dilaksanakan dalam format online conference dan virtual exhibition, dengan total visitors periode 6-9 Desember 2021 sebanyak 4.300 pengunjung. Foto: dok/ist

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, Customer Experience (CX), menjadi strategi diferensiasi yang penting dilakukan oleh semua bisnis, agar dapat bertahan dalam kompetisi di era Experience Economy ini.

Hal itu seperti yang disampaikannya dalam even Customer Experience (CX) Summit 2021, yang berlangsung baru-baru ini, dengan tema ‘Revive and Thrive Your Business by Transforming Customer Experience’.

Acara ini diisi keynote speaker dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno serta Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

BACA JUGA: Twice Tambah Dua Konser Lagi di AS Setelah Seluruh Tiket Terjual Habis

CX Summit 2021 merupakan kolaborasi antara Telkom dengan Indonesia Customer Experience Professional (ICXP), yang membahas aspek-aspek strategis dengan mengedepankan peningkatan kualitas pengalaman pelanggan, atau yang sering disebut sebagai Customer Experience (CX).

CX itu di antaranya, terkait transformasi perusahaan menuju customer-centric, customer experience bagi perusahaan, industri UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah), industri ekonomi kreatif dan pariwisata.

”Customer Experience telah menjadi salah satu prioritas Telkom Group sejak beberapa tahun terakhir. Untuk itu, Telkom masih terus berupaya menghadirkan Customer Experience yang semakin baik, dari waktu ke waktu,” kata Ririek.

BACA JUGA: Nahdliyin Inggris Buat Program Wakaf untuk Dirikan Masjid di London

Menurut dia, Telkom berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengembangkan ekosistem serta kapabilitas digital, untuk membangun kedaulatan digital bangsa, membangun negara yang kuat, dan meraih peluang-peluang baru di seluruh negeri.

CX Summit 2021 sendiri dilaksanakan dalam format online conference dan virtual exhibition, dengan total visitors periode 6-9 Desember 2021 sebanyak 4.300 pengunjung.

Meskipun diselenggarakan secara online, namun tidak mengurangi esensi dari tujuan terselenggaranya CX Summit 2021. Bahkan dengan metode online, acara ini dapat diikuti lebih banyak partisipan dan narasumber, termasuk dari mancanegara, seperti hadirnya Jeremy Utley, Director Executive Education Stanford School, yang hadir secara live dari Silicon Valley, Amerika Serikat.

BACA JUGA: Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Kabupaten Tegal Siapkan 1.000 Vaksin

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semuanya turun, karena pandemi. Ini bisa dilihat dari menurunnya tren konsumsi dan tren menurunnya wisatawan domestik serta internasional.

”Pada saat pandemi, ada sektor yang menjadi pandemic winner, seperti fashion, kuliner dan griya, khususnya bidang Parekraf yang terdigitalisasi kontribusi terhadap PDB-nya naik 7,5 persen. Bahkan Indonesia berada di tiga dunia dengan nilai kontribusi Rp 1.100 triliun,” ujar Menparekraf.

Ditambahkan dia, melalui tema ‘Optimism for Revival of Tourism and Business in Indonesia Towards 2022’, diharapkan even ini dapat meningkatkan partisipasi pelaku wisata dan ekonomi kreatif, untuk bisa mendapatkan pencerahan, ide-ide baru dalam menghadapi isu-isu Customer Experience, dengan berorientasi menghadirkan pengalaman pelanggan yang terbaik.

BACA JUGA: Cabor Biliar Kota Tegal Targetkan Medali di Porprov

Sedangkan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap acara ini. Dia memaparkan kembali, dominasi UMKM yang memiliki kontribusi cukup besar pada PDB Nasional.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, jika UMKM mendominasi 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia, berkontribusi sebanyak 61 persen terhadap PDB Nasional, dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dan kontribusi pada ekspor sebesar 14,37 persen.

”Pelaku UMKM memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta kemajuan dan pemulihan ekonomi Nasional. Di tengah disrupsi karena pandemi dan disrupsi digital gelombang kedua, transformasi digital menjadi sangat penting bagi UMKM,” papar Teten.

BACA JUGA: Terjadi 267 Gempa Susulan di Laut Flores

Disebutkan pula, ekonomi digital Indonesia tumbuh sangat signifikan. Pada 2020, nilai ekonomi digital tercatat mencapai Rp 640 triliun. Angka ini diproyeksi meningkat delapan kali lipat menjadi Rp 4.351 triliun pada 2030 mendatang.

Teten juga mengungkapkan, saat ini ada 16,4 juta UMKM telah terhubung ke dalam platform digital. Angka ini menunjukkan pertumbuhan lebih dari 100 persen sejak awal pandemi. Oleh karena itu, pendampingan berkelanjutan, insentif bagi pelaku usaha, dan infrastruktur menjadi elemen kunci yang sangat dibutuhkan UMKM untuk bertransformasi digital.

Selain itu, kehadiran Helmy Yahya Business Coach & YouTuber dan juga sebagai Advisor dari ICXP, juga menyampaikan, CX adalah hal yang sangat penting.

”Jangan sekali-sekali memberikan CX yang buruk bagi visitor, karena ‘they will never come back’. Sebaik apa pun tempatnya, kalau pengalaman pelanggannya buruk, dijamin mereka tidak akan kembali,” ujar Helmy.

Riyan