blank
Relawan siaga bencana berupaya membimbing warga korban banjir melakukan evakuasi ke lokasi aman. Ini dilaksanakan dalam gladi uji EWS di Desa Tanjungsari, Tirtomoyo, Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, menggelar gladi uji peralatan deteksi dini Early Warning System (EWS) bencana banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan bantuan peralatan EWS pendeteksi bencana banjir.

Bantuan peralatan EWS banjir, berupa instrumen paket terdiri atas paket EWS sirine untuk Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Paket pancar ulang sirine untuk Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, dan Paket peralatan pengendali sirine untuk Pusdalops BPBD Wonogiri.

EWS adalah jenis komponen peralatan yang memiliki sistem deteksi dini, untuk memberitahukan peringatan akan timbulnya kejadian alam.

Berkaitan dengan bantuan ini, pihak BPBD Wonogiri Kamis (9/12), menggelar gladi ujicoba EWS lengkap dengan tindakan penanganan bencana banjir di Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri.

Sebagaimana pernah diberitakan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, belum lama ini dilanda bencana banjir dari Kali Dimoro dan Sungai Wiroko.

Siaga Bencana
 
Mengingat masih pandemi Covid-19, gladi uji EWS dibatasi dengan jumlah peserta 100 personel. Mereka terdiri atas warga masyarakat terdampak banjir, Tim Siaga Bencana Desa Tanjungsari, aparat Pemerintah Desa (Pemdes), Camat bersama jajaran Forkompincam dan tenaga kesehatan dari Puskesmas.

blank
Direktur Peringatan Dini BNPB, Ir Afrial Rosya MA, MSi, ikut hadir dalam gladi uji EWS yang dilaksanakan di Desa Tanjungsari. Tirtomoyo, Wonogiri.

Kegiatan ini, mendapatkan pendampingan dari Tim BPBD dan BNPB, dengan mendapatkan pengarahan langsung dari Direktur Peringatan Dini BNPB, Ir Afrial Rosya MA, MSi.

Skenario gladi, diawali saat terjadi hujan Tim Siaga Bencana melakukan pemantauan untuk memastikan setiap kondisi ketinggian air di sungai. Ketika ketinggian air telah mencapai batas tertentu sesuai tingkatan level, Tim memberitahukan warga yang bermukim di kawasan terdampak, untuk melakukan langkah evakuasi.

Proses evakuasi warga, mendapatkan bantuan dari Tim Siaga Bencana. Utamanya untuk membantu evakuasi warga yang masuk kategori kelompok rentan, seperti yang tengah sakit dan para jompo.

Juga membantu warga mengungsikan ternak piaraannya ke lokasi aman, melalui jalur evakuasi sesuai rencana kontijensi yang telah dibuat. Yakni dengan mendasarkan kesepakatan warga.

Bambang Pur