WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Produk kopi asal Dusun Anggrunggondok Desa Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo, berhasil mencuri perhatian banyak pembeli, ketika dipamerkan di Bali PPUN Expo 2021, belum lama ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonosobo, Eko Suryantoro, Rabu (1/12/2021) menyebut, setidaknya ada lima buyer skala besar yang tertarik pada kekhasan kopi yang ditanam di lereng Gunung Sindoro itu.
”Kopi asal Dusun Anggrunggondok menjadi salah satu produk khas Wonosobo, yang kami bawa pada even Pameran Produk Unggulan Nasional (PPUN) di Denpasar, Bali, pada 25-28 November 2021 kemarin,” tutur Eko.
BACA JUGA: Kendal Masuk PPKM Level 1, Bupati Minta Masyarakat Tetap Jaga Prokes
Di ajang pameran yang berlangsung di Level 21 Mall Denpasar itu, Eko mengaku, stan Kabupaten Wonosobo termasuk yang paling banyak mendapatkan perhatian pengunjung.
”Kami bahkan mendapatkan apresiasi dari pihak penyelenggara, dan dinobatkan sebagai stan terfavorit sepanjang pameran,” lanjut Eko.
Namun lebih dari itu, Eko menyebut, kegembiraan lebih adalah karena produk-produk dari Wonosobo, baik yang berupa kerajinan seperti batik, kriya bambu, kuliner khas hingga promosi pariwsata, berhasil menarik perhatian para pengunjung expo.
BACA JUGA: Delapan Rekomendasi Drama,Penggemar Song Hye Kyo yang Wajib Ditonton
Bahkan untuk Kopi Anggrunggondok, banyak menuai pujian karena citarasanya yang unik. Setidaknya ada lima buyer skala besar yang disebut Eko, siap menindaklanjuti kerja sama langsung dengan petani dan produsen kopi di Desa Reco.
”Pada Desember 2021 ini, para buyer atau pembeli itu akan datang langsung untuk melihat proses pengolahannya. Mereka juga berminat sekali mengetahui lahan yang digunakan pada penanaman kopi itu,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanaman Modal, Agung Arie Setyawan, selaku koordinator stan pada Bali PPUN Expo 2021 menambahkan, capaian ini selaras dengan rencana awal, sebelum ke Bali.
BACA JUGA: HUT Polairud Diwarnai Baksos dan Peresmian Dua Kapal Canggih Baru
”Mengikuti even expo jauh-jauh ke Bali, kami tentu ingin mencapai hasil terbaik. Baik dari sisi penampilan maupun kemampuan konten, berupa produk-produk khas dalam menarik atensi pengunjung,” imbuh Agung.
Sejumlah perangkat daerah, diakui Agung, turut berkontribusi dalam menyukseskan misi mempromosikan Wonosobo ke lingkup Nasional, seperti Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Bagian Perekonomian dan SDA Setda, hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Hasilnya, selain mendapat predikat stan favorit, Agung mengaku sejumlah pengunjung bahkan datang untuk secara serius mengajak pelaku usaha terkait, untuk bekerja sama. Salah satunya eksportir kerajinan bambu.
”Produk kerajinan bambu asal Medono, Kaliwiro, menjadi salah satu konten stan yang menurut seorang eksportir kerajinan asal Bali, layak dijual ke pasar manca negara,” tukas Agung.
Muharno Zarka-Riyan