blank
Peserta Musda Dewan Kesenian Kota Magelang foto bersama seusai acara tersebut, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Setelah empat tahun vakum, periode terakhir tahun 2014-2017, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang akhirnya berinisiatif menggelar Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM), di Gedung Wanita Magelang. Kegiatan itu dikuti sekitar 150 seniman Kota Magelang dari berbagai cabang kesenian.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi mewakili Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz mengatakan, DKKM adalah organisasi independen yang dibentuk pemerintah berdasarkan Inmendagri No 5A Tahun 1993.

Organisasi ini diharapkan dapat menjadi mitra strategis bagi Pemkot Magelang dalam upaya memajukan seni budaya, menjadi jembatan komunikasi antara seniman dengan pemerintah dan antar seniman maupun kelompok seni atau sanggar.

‘’DKKM periode terakhir tahun 2014-2017 telah lama vakum, sehingga harus dihidupkan kembali. Ini momen penting untuk DKKM yang hidup kembali,’’ tegasnya, kemarin.

Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno yang hadir pada musda itu mengatakan, menghadapi situasi dan kondisi di akhir tahun 2021 ini semua sektor pembangunan harus terus dipacu, agar masyarakat dapat dengan segera merasakan manfaatnya. Pembangunan tersebut tidak hanya pembangunan dalam hal infrstruktur saja, tetapi juga pembangunan dalam bidang seni.

‘’Dalam bentuk hiburan sudah jelas seni bukan hanya bentuk dari karya dan karsa yang perlu diapresiasi. Dari sisi pendidikan, seni memiliki filosofi dan perlu adanya pembelajaran untuk mempelajarinya bukan hanya dalam pendidikan informal tetapi juga perlu adanya pendidikan formal,’’ tuturnya.

Menurutnya, Kota Magelang memiliki banyak potensi. Sebagian ada yang sudah tergarap dengan baik, terbina, terwadahkan dan tersalurkan, sehingga memberi manfaat yang besar bagi berbagai pihak.

‘’Namun masih banyak pula yang belum tersentuh atau mendapat perhatian yang semestinya, sehingga potensi yang baik ini belum berkembang. Pada Musda saat ini, tinggal nanti kita mau memilih pigura dulu sebagai koridor organisasi, atau langsung memilih foto ketua yang langsung dipasang, itu tergantung kita semua, biarlah forum yang memilih mau kemana,’’ terangnya.

Pada musda tercatat 10 calon ketua yang diusulkan, yaitu Nabila Rifany, Henokh Aldebaran Ngili, Muhammad Nafi, Danu Wiratmoko, Ahmad Kadaffi, Katri Andriyanto, Andika John, Sholahuddin, Lira de Blauw dan Bagus Priyana.

Kemudian dikerucutkan menjadi tiga calon yaitu Danu, Nafi dan Bagus, yang akhirnya diambil voting secara tertutup, dengan hasil Danu mendapat 6 suara, Nafi 52 suara dan Bagus 4 suara, sedang tidak sah atau abstain 7 suara. Maka secara otomatis dan aklamasi Muhammad Nafi menjadi Ketua DKKM periode 2021-2021.

Ketua DKKM Muhammad Nafi mengutarakan, Dewan Kesenian sebagai asosiasi bagi para pelaku seni dan budaya mempunyai tantangan yang berat di tengah-tengah suasana yang belum menentu, terutama karena pandemi seperti sekarang ini.

Maka perlu melihat ke dalam untuk penataan kesiapan diri secara organisatoris, dan melihat keluar dalam rangka bersiap menghadapi tantangan yang ada.

Dia menambahkan, dalam kepengurusan periode sekarang ini yang utama adalah perlu penataan organisasi terlebih dahulu sembari membangun kapasitas jejaring dan jalinan koordinasi kelembagaan yang ada.

‘’Saya sebagai pribadi yang diamanati sebagai ketua oleh forum musyawarah tidak akan mampu untuk bekerja sendiri, untuk itu saya memerlukan dukungan dari semua pihak dalam rangka penataan organisasi DKKM kedepan,’’ ungkapnya.

Beranjak dari hal-hal yang baik di masa lalu tentu akan terus kita lakukan, bilamana perlu kita tingkatkan dan juga mendorong inovasi-inovasi baru untuk ke depan yang lebih baik,’’ tegasnya.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono