JEPARA (SUARABARU.ID) – “Stella, tahukah kamu semboyan saya? Saya mau. Dua patah kata pendek itu sudah beberapa kali melampaui bergunung-gunung rintangan. Tidak bisa adalah kata-kata yang mematahkan semangat. Saya mau akan mendorong kita kepuncak gunung. Saya penuh semangat. Semangat saya menyala-nyala, Stella. Peliharalah api itu, jangan biarkan padam. Besarkan hati saya, kobarkan semangat saya, Stella. Saya minta dengan sangat jangan biarkan saya sendiri,”
Penggalan surat RA Kartini kepada sahabatnya, Estela H. Zeehandellar tanggal 12 Januari 1900 ini pula yang dibacakan oleh dr Syahar Banu Sp B, duta Dharma Wanita RSUD RA Kartini dan sakaligus mengantarkannya sebagai juara 1 Lomba Membaca Surat Kartini yang diselenggarakan dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan Ke-22 Tahun 2021, Selasa 16/11-2021.
Sedangkan juara 2 diraih oleh utusan DWP Setda Jepara dan juara 3 diraih oleh utusan DWP Disdukcapil Jepara. Sementara juara harapan 1,2,3 diraih oleh duta DWP Kemenag, Perumda Tirta Jungpara dan DWP gabungan DPMPTSP dan KPU. Untuk juara hiburan direbut DWP Kecamatan Pecangaan, DPUPR, BKD, dan Dispartabud.
Dalam Lomba Pidato membaca surat Kartini ini peserta diwajibkan mengirimkan video pembacaan surat Kartini kepada panitia. Dari materi lomba yang masuk dipilih 10 besar untuk tampil langsung dihadapan dewan juri yang terdiri dari Udik Agus D.W, M.Iskak Wijaya dan Dasiman. Sedangkan kriteria yang dinilai adalah penafsiran/pemahaman, intonasi, vocal, penampilan, dan artikulasi
Menurut M. Iskak Wijaya, membaca surat berbeda dengan membaca puisi. Pengalaman kebatinan RA Kartini menjadi inti dari perang dan perjuangan nalar. “Pembaca surat harus menghayati hidup dan hari-hari pembebasan Kartini,” ujarnya
Hadepe