SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui dinas terkait siap melakukan intervensi apabila harga kebutuhan pokok mengalami lonjakan jelang hari raya Idul Fitri 1440 H, salah satunya seperti melakukan operasi pasar.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Pasar Karangayu Semarang, Jumat (31/5). Bersama jajaran muspida dan OPD terkait, Ganjar berdialog dengan pedagang pasar memantau pergerakan harga.
“Jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan harga, kami siap intervensi secara langsung. Misalnya melalui operasi pasar. Tapi untuk saat ini saya lihat harganya masih cenderung stabil meski sudah memasuki H-5 Lebaran,” katanya.
Jikapun ada kenaikan harga, peningkatannya tidak dalam angka yang tinggi. Maksimal kenaikannya dalam angka Rp 6.000 hingga Rp.10.000 atau batas wajar. Seperti harga daging ayam kampung biasanya antara Rp 32 ribu hingga Rp 36 ribu naik menjadi Rp 36 ribu per kilogramnya.
Harga daging kambing antara Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogramnya. Daging sapi, pada kisaran harga Rp 110 ribu per kilogramnya.
“Kenaikan harga daging ayam maupun sapi tidak terlalu. Kalau saya bilang, cenderung stabil seperti bulan-bulan lalu yang bukan lebaran. Karena, stoknya memang aman, alias selalu ada,” kata Sunarti salah satu pedagang daging di Pasar Karangayu.
Sementara itu, harga beras menurut pedagang sembako, Sulastri, juga mengaku nyaris tidak ada kenaikan, karena angkanya terlalu kecil. Antara Rp 1.500 sampai Rp 5.000 saja.
“Misalnya gula pasir. Sebelumya Rp 11 ribu. Naik menjadi Rp 12.500. Beras mentik wangi, Rp 12 ribu. Kacang, minyak goreng, tepung, tidak ada kenaikan harga. Malah memasuki H-5 ini, pembelinya sepi,” ujarnya.