SEMARANG – Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah salah satu jenis penyakit pada organ reproduksi yang sering mengenai wanita di usia subur, dimana didapatkannya banyak kantung-kantung kista di sekitar indung telur (ovarium). Keluhan yang dirasakan biasanya adalah menstruasi yang tidak teratur, mudah berjerawat, sulit untuk hamil atau mengalami kehamilan yang berisiko.
Jika anda di diagnosa PCOS oleh dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan anda, maka ada baiknya anda mengecek Indeks Massa Tubuh (IMT) anda, karena wanita dengan PCOS biasanya memiliki berat badan lebih dibandingkan dengan wanita tanpa PCOS, dan lebih dari setengah wanita dengan PCOS berada dalam kondisi obese.
Mengapa wanita dengan PCOS cenderung obese? Karena wanita dengan PCOS cencerung memiliki nafsu makan lebih besar, mengkonsumsi lebih banyak makanan dengan indeks glikemik tinggi dan lemak jenuh, serta asupan serat yang tidak adekuat. Terdapat beberapa cara untuk membantu anda kembali sehat, diantaranya dengan modifikasi gaya hidup melalui diet dan aktivitas fisik serta farmakoterapi. Intervensi gaya hidup berupa diet dan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan berat badan sekitar 5-10% dan cukup berpengaruh untuk memperbaiki keseimbangan hormon, mengembalikan ovulasi dan meningkatkan keteraturan menstruasi.
Pedoman diet sehat pada penderita PCOS dapat dilakukan dengan keseimbangan energi negatif melalui pengurangan sebesar 500-1000 kkal per hari dari asupan yang biasa kita makan. Penerapan defisit kalori harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu berdasarkan preferensi dan kebiasaan diet masing-masing, dengan tetap dianjurkan melakukan aktivitas fisik.
Pengelolaan diet untuk menurunkan berat badan tidak dianjurkan untuk melakukan diet yang terlalu ketat dan tidak seimbang, karena tidak efektif dalam jangka panjang dan dapat merugikan kesehatan. Anda tetap dapat makan semua jenis makanan sehat setelah dikurangi jumlah kalorinya dengan komposisi yang dianjurkan yaitu karbohidrat 55 %, protein 15%, dan lemak 30 %.
Pemilihan beras putih sebagai sumber karbohidrat dapat digantikan dengan jenis lain seperti beras merah, beras hitam atau beras coklat. Dianjurkan untuk menghindari karbohidrat olahan (refined Carbohydrates) seperti roti dan kue dan mengganti dengan Karbohidrat kompleks seperti ubi dan singkong.
Pemilihan lauk sebagai sumber protein dapat di peroleh dari berbagai jenis ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit. Lemak baik seperti omega 3 juga bisa anda dapatkan dari ikan laut dalam seperti salmon dan tuna atau dari kacang-kacangan seperti kacang almond.
Jadwal makan seperti biasa dengan 3 kali makan besar termasuk sarapan dan 2 kali cemilan. Makan dengan porsi yang lebih besar di siang hari daripada malam hari. Anda dapat mengkonsumsi semua jenis makanan sehat, meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, serta memilih susu rendah lemak. Asupan penting lain yang juga tidak boleh dilupakan adalah serat sebesar 35 gram/ hari. Makanan tinggi serat dapat kita dijumpai pada roti gandum, beras merah, sereal, kacang polong, jagung, biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan sayur.
Vitamin D juga dibutuhkan, karena penderita PCOS dilaporkan memiliki kadar vitamin D yang rendah, oleh karena itu dapat dipertimbangkan untuk mengkonsumsi suplementasi vitamin D jika terdapat tanda-tanda defisiensi, atau anda dapat mendapatkan vitamin D secara alami dari sinar matahari. Untuk jenis minuman yang harus anda pertimbangkan adalah kopi yang mengandung kafein, Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 500 mg kafein per hari meningkatkan risiko infertilitas. Penelitian Wilcox dkk di Amerika melaporkan bahwa wanita yang mengkonsumsi lebih dari satu cangkir kopi per hari mengalami penurunan kemampuan yang signifikan untuk dapat hamil.
dr Heny Yuniarti MKM SpGK (Dosen Fakultas Kedokteran Unissula Semarang)