KUDUS (SUARABARU.ID) – Tim Persiku Kudus resmi dilauncing dalam sebuah acara yang digelar di Ballroom Hotel Kenari, Kudus pada Kamis (28/10)).
Bupati Kudus Hartopo, Ketua DPRD Masan, serta jajaran Forkopinda hadir dalam acara launching tim yang akan berlaga di kompetisi Liga 3 akhir bulan ini.
Manager Persiku Kudus Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Ardyansyah Purnomo menyampaikan tim akan mengusung target lolos dari fase group terlebih dulu. Untuk kemudian bisa mempertahankan juara Liga 3 Jawa Tengah.
Ardy mengatakan, persiapan tim selama tiga bulan ke belakang sudah dirasa cukup dan tim harus tampil semaksimal mungkin di fase grup.
“Ikhitiar harus benar-benar maksimal sehingga apa yang diharapkan masyarakat untuk penampilan terbaik Persiku bisa dilakukan dan akhirnya naik kasta,” ujarnya.
Sementara disinggung soal anggaran, Ardy menyebut belum mengetahui berapa jatah yang akan diberikan KONI Kudus khusus untuk Persiku.
“Dana APBD Perubahan yang diberikan untuk KONI Kudus sebesar Rp 3 miliar. Tapi kami belum tahu berapa alokasi yang akan diberikan ke Persiku,”papar Ardy.
Ardy menyebut, untuk mengarungi Liga 3, idealnya Persiku membutuhkan Rp 3 miliar. Namun, berapapun kucuran dana yang akan diberikan, manajemen tetap optimistis mampu mencapai target yang dicanangkan.
Rp 500 Juta
Terpisah, Ketua KONI Kudus Imam Triyanto mengatakan alokasi anggaran dari APBD Perubahan yang diterima KONI Kudus sebesar Rp 3 miliar. Rencananya anggaran tersebut baru bisa cair pada November mendatang.
Namun demikian, anggaran tersebut diperuntukkan bagi pembinaan semua cabor secara keseluruhan.
Sementara untuk Askab PSSI, KONI berencana akan memberikan anggaran sebesar Rp 500 juta. Anggaran tersebut termasuk di dalamnya untuk Persiku.
“Untuk Askab PSSI rencananya akan kami berikan Rp 500 juta. Itu termasuk di dalamnya untuk Persiku,”kata Imam secara terpisah karena kebetulan tak hadir dalam acara launching tim tersebut
Imam menyebut, sebelumnya Persiku sudah mengajukan proposal kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. Namun, menurut Imam, proposal tersebut sulit direalisasikan karena KONI harus juga memikirkan pembinaan untuk cabor lain.
“Kalau Rp 1,5 miliar diberikan ke Persiku, lantas bagaimana nasib 50 cabor lainnya,”pungkasnya.
Tm-Ab