JAKARTA (SUARABARU.ID) – Belakangan ini sedang ramai-ramainya “Squid Game”. Bahkan, di Surabaya Satpol PP membongkar patung “Squid Game” di Kawasan Tunjungan karena dianggap melanggar ketentuan pembangunan di cagar budaya.
Pembuat game ini, Hwang Dong-Hyuk mengakui, krisis keuangan selama satu dekade dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat telah menginspirasinya dalam pembuatan “Squid Game”.
“Saat itu ada krisis Lehman Brothers, ekonomi Korea sangat terpengaruh dan saya juga kesulitan ekonomi. Selama 10 tahun terakhir, ada banyak masalah. Ledakan cryptocurrency, ada juga peningkatan dari raksasa TI seperti Facebook, Google dan di Korea ada Naver,” ungkap Hwang Dong-Hyuk dikutip dari Fox News, Rabu.
“Mereka hanya merestrukturisasi kehidupan kita. Ini inovatif tapi raksasa TI itu juga menjadi sangat kaya,” lanjutnya.
Namun, setelah dia menyadari pemilihan Donald Trump di Amerika Serikat delapan tahun kemudian, dia akhirnya menjadi semakin yakin bahwa dunia siap untuk menerima “Squid Game”.
“Kemudian Donald Trump terpilih menjadi presiden di Amerika Serikat dan saya pikir dia mirip dengan salah satu VIP di ‘Squid Game’. Ini hampir seperti dia menjalankan acara permainan, bukan negara, seperti membuat orang ngeri,” kata Dong-Hyuk.
Setelah semua masalah ini terjadi, kata Hwang Dong-Hyuk, sudah waktunya pertunjukan ini diluncurkan ke dunia. VIP dalam “Squid Game” merupakan segelintir orang super kaya raya yang menyaksikan permainan mematikan tersebut dan bertaruh pada hasilnya.
Mereka memakai topeng untuk melindungi identitas asli mereka. Sebagai VIP, mereka pun mendapatkan pelayanan yang luar biasa.
Ant