blank
Pertamina memberikan bantuan CSR kepedulian terhadap kesehatan bayi dan lansia dengan berdayakan 130 kader posyandu di Kota Semaran. Foto: ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam rangka meningkatkan kualitas mutu kesehatan bayi dan lansia, Pertamina menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Program ini diwujudkan dalam kegiatan pemberdayaan kader posyandu di Semarang, tepatnya di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur dan di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.

Program tersebut dijalankan salah satunya dalam kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu melalui pelatihan kepada 130 kader posyandu di kedua lokasi tersebut yang dijalankan secara daring mulai Jumat (10/9/2021).

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih, mengungkapkan, program tersebut menyasar sedikitnya 1.628 jiwa yang terdiri dari bayi dan lansia di sekitar lokasi operasi Integrated Terminal Semarang.

“Program ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas mutu kesehatan, khususnya kepada balita penyandang stunting, serta kepada bayi dan lansia pada umumnya yang memerlukan perhatian khusus terkait kesehatan,” kata Brasto.

Pada kesempatan tersebut, Pertamina menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan dalam program CSR yang dijalankan secara berkelanjutan.

“Bantuan yang kami berikan di antaranya peningkatan kapasitas kader posyandu, sarana dan fasilitas protokol kesehatan covid-19 bagi posyandu, dan pemberian makanan tambahan (PMT),” ujarnya.

Salah satu kader posyandu Kelurahan Tanjung Mas, Wartana menyampaikan terima kasih kepada Pertamina yang telah menjalankan program CSR di wilayahnya.

“Adanya pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan posyandu menjadi terhambat, sehingga pemantauan dan pemenuhan gizi pada balita dan lansia sempat terkendala. Dengan adanya program dari Pertamina tentu dapat membantu menghidupkan kembali kegiatan posyandu di lokasi kami,” pungkas Wartana.

Hery Priyono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini