KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Masyarakat Dusun Sembungan, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, selama tiga bulan terakhir mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Dampak dari kemarau yang serinng terjadi hampir setiap tahun di dusun itu, menjadikan warga masyarakat setempat, tidak hanya kesulitan mendapatkan air bersih. Melainkan juga air untuk keperluan mencuci pakaian, perabot rumah tangga dan juga untuk mandi.
Sebenarnya, warga masyarakat Dusun Sembungan banyak yang memiliki sumur untuk persediaan air. Namun, di musim kemarau seperti saat ini, sumur-sumur tersebut volume airnya menyusut dan sudah tidak layak diminum karena berbau dan berwarna kuning,
“ Kami mengalam kesulitan mendapatkan air bersih sejak tiga bulan lalu. Karena, air sumur mulai kering. Kalau masih ada airnya sudah tidak layak diminum karena berbau dan berwarna kuning,” kata salah satu warga Dusun Sembungan, Desa Kembanglimus, Naruh, Kamis ( 5/8).
Naruh mengatakan, untuk mendapatkan air sebagian warga terpaksa mengambil air di sungai yang keruh .
Ada juga warga yang menggali lubang kecil di dekat belik (mata air kecil ) di aliran sungai yang surut untuk mendapatkan sisa air resapan.
Kalaupun ada sungai yang arusnya masih besar, yakni Sungai Tangsi yang jaraknya cukup lumayan jauh sekitar 2 kilometer dari Dusun Sembungan. ]
Air dari Sungai Tangsi pun hanya bisa digunakan untuk kebutuhan mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.
Sementara untuk kebutuhan minum atau memasak, masyarakat setempat mengandalkan bantuan penyaluran air bersih yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.
“Selain mengandalkan penyaluran dari BPBD, kami juga sering meminta ke tetangga yang mempunyai tandon air cukup banyak,” ujarnya.
11 Kecamatan
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengatakan, di awal musim kemarau ini terdapat lima dusun di dua desa yang ada di Kecamatan Borobudur yang sudah mengalami kekeringan.
“ Dua desa yang ada di Kecamatan Borobudur yang saat ini mengalami kekeringan dan memerlukan droping air. Yakni di Desa Kenalan dan Desa Kembanglimus,” kata Edi.
Ia menambahkan, di musim kemarau saat ini pihaknya telah memetakan terhadap daerah-daerah yang rawan kekeringan. Dari pemetaan tersebut , terdapat 11 dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang rawan kesulitan air bersih.
“Dari hasil pemetaan, terdapat 11 kecamatan tersebut terdapat 53 desa yang rawan kekeringan,” katanya. Yon