GROBOGAN – Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan, perkembangan harga bawang putih sejak lima hari ini mengalami kenaikan per Jumat (3/5) dengan harga rata-rata di pasaran Kabupaten Grobogan Rp 42 ribu per kilogram.
Sebelumnya, suarabaru.id melakukan penelusuran di Pasar Induk Purwodadi. Menurut para pedagang, bawang putih menjadi komoditas yang terus mengalami kenaikan. “Seminggu lalu di angka Rp 40 ribuan sekarang paling mahal untuk kating Rp 45 ribu,” kata Sumi, seorang pedagang di pasar tersebut.
Menurut Kepala Disperindag Kabupaten Grobogan Karsono, kenaikan harga bawang putih ini terjadi menjelang bulan Ramadhan. Hingga Selasa (7/4) harga komoditas bawang putih ini masih berada di angka Rp 42 ribu. Meski masih berada di kisaran kurang dari Rp 50 ribu, namun pihaknya tidak dapat memperkirakan harga bawang putih terus turun sampai menjelang Idul Fitri.
“Kami tidak bisa meramal untuk hari mendatang apakah harga bawang putih akan mengalami kenaikan atau cenderung menurun,” kata Karsono, saat dikonfirmasi suarabaru.id, Selasa (7/5).
Sementara itu, komoditas lain seperti beras, daging, minyak goreng, telur dan bawang merah harga rata-rata masih stabil. Diterangkan Karsono, untuk beras C4 berada di kisaran Rp 9.500 per kilogram. Sementara daging sapi has berada pada harga Rp 120 ribu per kilogramnya.
Untuk harga daging ayam berada di angka kisaran Rp 30 ribu per kilogram, sementara harga ayam kampung satu ekornya berada di kisaran harga rata-rata Rp 60 ribu. Harga telur ayam juga masih dinilai stabil yakni Rp 23 ribu per kilogramnya. Sementara harga minyak goreng bermerek Rp 12 ribu per liter.
Untuk harga bawang merah sebelumnya berada di angka Rp 25 ribu per kilogram pada Kamis (2/5), justru turun harga per 3 Mei 2019 hingga Selasa (7/5) sebesar Rp 20 ribu per kilogramnya.
“Meskipun harga bawang putih berada di grafik turun naik, namun harga sembako masih terjangkau masyarakat Kabupaten Grobogan,” pungkasnya.
suarabaru.id/Hana Eswe.