SEMARANG – Masa pandemi tidak menjadi halangan bagi mahasiswa memulai bisnis. Salah satunya adalah Nuri Uswatun Hasanah, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi (FBIK) Unissula angkatan 2018.
Ia yang akrab disapa Nuri ini memutuskan memulai bisnis sejak semester tiga. Saat itu dirinya mengaku iseng bergabung menjadi reseller bisnis hijab temannya. “Saat itu peminat pembeli di saya alhamdullah lumayan banyak, dan teman saya tidak sanggup mencukupi, sehingga saya membuat produk dan brand sendiri”, jelasnya (22/7/2021).
Dengan bermodalkan sisa uang bulanan sebesar 500 ribu, dirinya memutuskan memulai bisnis hijab. Di samping memiliki waktu luang yang banyak karena pandemi, ia mengaku ingin memakai produk sendiri dengan kualitas yang baik, dari segi bahan maupun warna.
Sudah 11 bulan ia menekuni bisnis hijab ini, dan saat ini sudah tersedia 11 jenis produk yang bisa dibeli dari e-commerce seperti Shopee ataupun dari media sosial Instagram helaibynuk.
Dengan target penjualan usia 15-30 tahun, ia bisa memperoleh keuntungan rata-rata 3-4 juta perbulan.
Dari apa yang ditekuninya saat ini, Nuri berharap teman-temannya keluar dari zona nyaman dan mulai berusaha. “Keluarlah dari zona nyaman, karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi. Setiap ada kemauan, percaya proses tidak pernah menghianati hasil”, pesannya.
Nuri juga berencana akan memfokuskan visualisasi produk kearah warna earth tone dan menjadi brand yang juga ramah dan peduli lingkungan. “Salah satu contohnya dengan mengurangi sampah plastik dan menggunakan bahan yang bisa didaur ulang”, pungkasnya.