SEMARANG (SUARABARU.ID) – Universitas Semarang (USM) membuka pendaftaran bagi mahasiswa USM untuk mengikuti program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI).
Ketua KMMI USM, Khoirudin MEng mengatakan, pendaftaran ditutup 23 Juli 2021 melalui link pendaftaran: kmmi.kemdikbud.go.id. Pengumuman akan dilakukan pada 29 Juli 2021. Adapun pelaksanaan dimulai 2 Agustus sampai 31 September 2021.
”Peserta akan memperoleh benefit berupa sertikat, konversi SKS mata kuliah/SKPI, dan uang pendampingan program,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan meluncurkan program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Tahun 2021 sebagai upaya untuk mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Jumat (26/01).
”Pada tahun 2020 adalah tahun yang penuh tantangan, yang dimulai dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0 dan society 5.0 sampai dengan pandemi Covid-19. Namun di balik tantangan pastinya juga terdapat peluang yang membuat Indonesia lebih inovatif dalam berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, program KMMI berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Dia berharap, dengan program KMMI ini kelak akan melahirkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan mengantarkan Indonesia menjadi Indonesia emas di tahun 2045.
”Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia ini adalah sebuah program guna mendukung Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan keleluasaaan kepada mahasiswa untuk belajar, menimba dan mendapatkan pengalaman di luar kampus,” ungkapnya.
Dia menambahkan, program KMMI ini muncul berbasis pada tiga tren makro, yaitu, permintaan yang berkembang pesat untuk pendidikan tersier berkualitas tinggi di masyarakat, transformasi digital terjadi di banyak industri sehingga perubahan ini membuat kesenjangan, keterampilan antara lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja dengan industri, dan digitalisasi sektor pendidikan tinggi sehingga memudahkan mahasiswa mengakses di dalam dan di luar peguruan tinggi.
”Semoga dengan adaya program KMMI tidak ada lagi batasan belajar atau apapun dan dimanapun dan kata merdeka dalam program MBKM semakin menjadi kenyataan. Semoga niat luhur dan upaya baik ini bermanfaat dan berkontrbusi positif dalam proses pembelajaran di pendidikan tinggi di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan KMMI ini menjadi bagian kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Perhitungan ekuivalensi SKS didasarkan pada luaran program KMMI yang diikuti dan disesuaikan dengan capaian pembelajaran lulusan yang ada di kurikulum program studi masing-masing peguruan tinggi.
Dasar perhitungan SKS dalam satu kegiatan KMMI sejumlah 3 SKS sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Muha