BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, pengerjaan Asrama Haji Donohudan untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat covid-19, akan segera dilakukan. Setidaknya butuh waktu dua pekan untuk konversi ke rumah sakit darurat covid-19.
”Mulai besok secara teknis sudah akan dikerjakan oleh PUPR, waktunya dua minggu. Kalau dua minggu itu bisa, maka rumah sakit darurat sudah bisa berjalan,” kata Ganjar, yang ditemui usai mendampingi kunjungan kerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Ganip, di Asrama Haji Donohudan, Sabtu (17/7/2021).
Dijelaskan dia, sebenarnya ada dua tempat yang diusulkan untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat covid-19. Yaitu Asrama Haji Donohudan dan BPSDMD atau Diklat Provinsi Jateng di Srondol, Kota Semarang.
BACA JUGA: Antusiasme Masyarakat untuk Vaksinasi Jangan Sampai Pupus
Visitasi dari tim Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR pun, sudah dilakukan di dua tempat itu. Hasilnya, untuk Diklat Srondol atas pertimbangan teknis dari tim visitasi, menganjurkan agar dijadikan tempat isolasi terpusat saja.
”Diklat di Srondol diminta untuk tetap menjadi tempat isolasi terpusat. Donohudan yang akan dijadikan rumah sakit darurat covid-19. Sudah divisitasi, hari ini sudah diatur, agar yang isolasi mandiri dipusatkan di satu blok. Kemudian yang lain mulai dikosongkan dan mulai disterilisasi,” jelas Ganjar.
Ditambahkannya, terkait kebutuhan tenaga kesehatan di rumah sakit darurat covid-19, terus dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan. Ganjar meminta, agar pencarian tenaga kesehatan dikoordinasi oleh Kementerian Kesehatan.
”Sudah kita sampaikan ke Menkes, kita mencari bareng-bareng. Tetapi saya minta agar semua dikoordinasi pusat, karena yang turun langsung dari pusat. Kami siap mendukung dan mencarikan, agar bisa mendapatkan dukungan nakes,” imbuhnya.
Riyan