blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Banyaknya penyekatan jalan menggunakan beton di sejumlah titik yang ada di Kota Tegal, ternyata menjadi hambatan bagi driver ojek online (ojol) untuk operasional mereka.

Terkait hal tersebut, sejumlah perwakilan driver ojol, melakukan audensi, mengadu ke Polres Tegal Kota dan diterima oleh Waka Polres Tegal Kota Kompol Zaenal Arifin, Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Nur’aini Rosyidah dan Kasat Intelkam Polres Tegal Kota AKP Suroyo, Jumat (16/7/2021).

blank
DIALOG – Waka Polres Tegal Kota Kompol Zaenal Arifin, Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Nur’aini Rosyidah dan Kasat Intelkam Polres Tegal Kota AKP Suroyo dialog dengan perwakilan Ojol. (foto: nino moebi)

Dalam forum dialog dan diskusi driver ojol mengadu pesoalan yang dihadapi dilapangan akibat dari penyekatan jalan terutama yang menggunakan beton.

Kasat Lantas Polres Tegal, AKP Nur’aini menyampaikan, dengan adanya penyekatan jalan driver ojol mengeluhkan penurunan penghasilan mereka.

Orderan yang diterima driver ojol merupakan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti makanan dan obat-obatan. Kemudian orederan mengantar orang tetapi yang sektor esensial dan kritikal.

Kesusahan para driver ojol menurut AKP A’ini apa bila mereka memutar jalan tanpa melewati penyekatan dengan mutar-mutar jalan tidak bisa menutup untuk bensin.

“Kita kasih kesempatan, memperbolehkan kepada mereka bahwa ojol yang telah mendapatkan order bisa mengkases penyekatan jalan dengan menunjukan bukti orderan kepada petugas yang jaga agar bisa mengantar. Tapi itu untuk barang esensial dan kritikal seperti obat kalau yang lain tetap tidak boleh ujar AKP A’ini.

Untuk penyekatan menggunakan beton semua tidak ada penjagaan. “Jadi kita mohon maaf minta kelegaan dari driver ojol untuk putar balik cari penyekatan yang ada petugas atau penjaganya,” pinta A’ini.

Perwakilan driver ojol Yusuf mengatakan,
Pihak kepolisian akan membantu membuka akses jalan tapi harus menunjukan dapat orderan obat atau makanan.

“Biasanya sebelum ada penyekatan jalan orederan sampai Rp 50 ribu per harinya. Tapi saat ini setelah jalan ditutup orderan rata-rata paling hanya Rp 34 ribu per hari. Itu kotor belum untuk kepotong bensin, makan dan lainnya minus,” ujar Yusuf.

“Kita berharap, sudah ada keputusan Alhamdulillah dengan dibantu Polres Tegal Kota akan dikoordinasikan semoga terlaksana di lapangan,” pungkasnya.

Nino Moebi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini