GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Malang nian nasib N (37), warga Dusun Tempuran, Desa Jatilor, Kecamatan Godong. Pria tersebut mati mengenaskan setelah tewas bunuh diri dengan menggunakan pisau badik.
Pria tersebut ditemukan S (68), mertuanya sendiri saat mendapati lampu rumah korban masih menyala, Selasa 6 Juli 2021. Hal itu diketahuinya dari istrinya. Mendengar kabar dari sang istri, S bersama anak kandungnya yang lain mendatangi rumah N. Salah satu warga melihat dari jendela jika korban telah bersimbah darah. S langsung mendobrak pintu dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Peristiwa ini langsung dilaporkan ke Polsek Godong.
Pihak kepolisian yang terdiri dari unit Reskrim Polsek Godong dan tim Inafis Polres Grobogan lserta tim medis Puskesmas Godong 2 langsung menuju ke TKP.
Dari hasil pemeriksaan luar, petugas mendapati korban bersimbah darah, namun tidak ditemukan barang berharga yang hilang. Bahkan, dari hasil swab antigen petugas medis, korban dinyatakan nonreaktif sehingga dapat dilakukan pemakaman dengan cara biasa.
“Tidak ditemukan luka atau tanda–tanda kekerasan terhadap tubuh korban, tetapi ditemukan luka bekas tusukan pisau badik di leher korban serta barang–barang berharga seperti perhiasan, sepeda motor dan barang elektronik, tidak ada yang hilang,” kata Kapolsek Godong Iptu Daryanto dalam keterangannya.
Menurut Iptu Daryanto, dari pemeriksaan saksi ditemukan bukti bahwa korban pernah melakukan upaya bunuh diri sebnyak dua kali yaitu sekitar enam tahun silam.
“Pada saat korban bekerja di Jakarta pernah minum tiner cat dan sekitar lima tahun yang lalu korban pernah melakukan penusukan terhadap tubuhnya denga luha 23 tusukan dan akhirnya masuk rumah sakit dan sembuh,” jelas Iptu Daryanto.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi pada jasad korban. Usai dilakukan pemeriksaan, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Adanya insiden ini, Iptu Daryanto berpesan agar warga selalu terbuka jika ada masalah. Keterbukaan itu bisa disampaikan kepada keluarganya agar insiden bunuh diri tidak terulang lagi.
“Kalau ada masalah, cerita kepada keluarga. Jangan melakukan hal-hal yang negatif seperti bunuh diri,” tutup Iptu Daryanto.
Hana Eswe.