SEMARANG – Asisten Administrasi Setda Provinsi Jateng Heru Setiadhie mendukung kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) . Inovasi pelayanan publik memang perlu dikompetisikan, apalagi Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0.
Pihaknya mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota yang sudah gencar melakukan inovasi. Menurut data 2018, ada 282 proposal inovasi yang ikut dalam kompetisi Sistem Informasi Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB. Secara rinci, proposal tersebut 15 dari provinsi dan 267 dari kabupaten/kota.
Dari Jateng, ada tujuh kabupaten/kota yang ikut berkontribusi. Antara lain Kota Surakarta, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Pemalang.
“Proposal yang lolos ke kompetisi Sistem Informasi Pelayanan Publik, sebelumnya masuk 10 besar yang dinilai di tingkat provinsi. Masih kita tunggu kabupaten dan kota lainnya,” katanya, saat membuka kegiatan KIPP Jumat (3/5) di Gradhika Bhakti Praja.
Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jateng Ihwan Sudrajat menyatakan kualitas pelayanan publik di Jawa Tengah terus digenjot agar semakin baik. Setiap OPD, BUMD maupun pemerintah daerah kabupaten/kota di Jateng dituntut melakukan inovasi yang memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Untuk menumbuhkan inovasi, Pemprov Jateng menggelar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang dimulai pada 4 Mei 2019.
Kegiatan itu, lanjut ihwan bertujuan menjadikan inovasi sebagai budaya. Selain itu, juga untuk mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi munculnya berbagai inovasi, serta sebagai sarana deseminasi sekaligus dokumentasi berbagai inovasi yang telah dikembangkan di Jateng.
“Inovasi itu juga dapat direplikasi oleh instansi lain untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik di Jawa Tengah,” katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, KIPP dilaksanakan secara bertahap. Peserta dari OPD, BUMD dan pemerintah daerah di Jateng mulai dapat mengirimkan proposal inovasi secara dalam jaringan (daring) mulai 4 Mei pada pukul 00.00 WIB.
Dari proposal yang masuk, akan dilakukan seleksi administrasi, seleksi proposal, wawancara dan terakhir peserta harus melewati tahap observasi. “Dari semua proses yang dilewati, akan ditentukan top 10 inovasi terbaik Provinsi Jawa Tengah,” tuturnya.
Suarabaru.id/Tim