GROBOGAN – Raut kesedihan tergambar dari wajah Ketua KPU Grobogan Agung Sutopo. Pasalnya, sudah dua orang warga Kabupaten Grobogan dikabarkan gugur saat menjalankan tugas mengawal penghitungan suara.
Keduanya masing-masing merupakan anggota pengamanan dan KPPS. Kabar duka paling mendalam yakni meninggalnya anggota KPPS Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Sabtu (20/4). Djoko Siswoto, anggota TPS 10 Desa Nglinduk dinyatakan meninggal pukul 22.40 WIB. Almarhum meninggal karena kecapekan setelah melakukan monitoring penghitungan suara. Diakui rekan-rekan sejawat, almarhum memang kurang istirahat karena berkomitmen melakukan tugasnya tersebut sampai selesai.
Perasaan campur-aduk juga dirasakan Agung Sutopo saat mendengar kepergian almarhum yang sangat mendadak itu. Bahkan, Agung sendiri kaget jika ternyata almarhum menjadi anggota KPPS. “Perasaan saya sedang sedih, campur aduk. Kepergiannya mendadak,” katanya
Menurut Agung Sutopo. Almarhun memang temannya. Bahkan, sudah dianggap seperti saudara sendiri. “Saya baru mengetahui kalau almarhum jadi anggota KPPS. Dan saya hargai perjuangan beliau menjadi pejuang pemilu yang gugur saat menjalankan tugasnya, ini yang harus kita hormati. Tadi kata teman-teman, almarhum juga sempat ngobrol banyak seputar monitoring penghitungan suara,” tutur Agung, yang dikonfirmasi menjelang pemakaman.
Almarhum Djoko Siswoto meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Minggu (21/4), jenazah almarhum dimakamkan di pemakaman umum setempat di Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus.
Beberapa waktu sebelumnya, pejuang pemilu asal Desa Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung dikabarkan meninggal saat menjalankan tugasnya, yakni Munawar. Almarhum yang bertugas di TPS 9 Desa Sendangharjo ini meninggal saat bertugas mengamankan jalannya penghitungan suara. Jenazahnya pun sudah dimakamkan pihak keluarga di pemakaman setempat.
suarabaru.id/Hana Eswe.