JEPARA (SUARABARU.ID) – Buka luwur atau pergantian kain penutup makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin yang menandai acara peringatan Hari Jadi ke-472 Kabupaten Jepara dilakukan Jumat (9/4/2021) sore oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi dan Forkopimda.
Namun ada yang berbeda jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab kali ini dilakukan juga pergantian penutup makam Raden Abdul Jalil (Sunan Jepara), yang juga berada di kompleks makam Mantingan. Raden Abdul Jalil ini yang dikenal sebagai Syech Siti Jenar yang makamnya juga terdapat di Desa Balong.
Meskipun tidak ada arak-arakan maupun karnaval, bupati bersama rombongan tetap mengenakan baju adat Jepara. Sebab kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat dan hanya dikuti oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan pimpinan Perangkat Daerah.
Acara buka luwur diawali dengan penyerahan luwur dari bupati kepada pemerintah desa Mantingan. Jika biasanya penyerahan ini dilakukan di depan kantor Balai Desa Mantingan, untuk menghindari kerumunan massa dilaksanakan sederhana dengan penjagan ketat di depan masjid Mantingan. Usai penyerahan luwur, dilanjutkan dengan salat ashar berjamaah, dan penyerahan santunan kepada anak yatim piatu.
Prosesi buka luwur dilaksanakan pukul 04.00 wib. Dimulai dari Makam Ratu Kalinyamat, Sultan hadiriln, dan 2 makam lain yaitu Raden Ayu Prodo Dinabar dan Dewi Wuria Putri. Letak kedua makam ini masih dalam satu kompleks makam Ratu Kalinyamat. Setelah luwur diganti, dilanjutkan dengan tahlil dan doa.
Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini juga dilakukan pergantian penutup makam Raden Abdul Jalil, yang berada di belakang Masjid Astana Mantingan Jepara.
Bupati Dian Kristiandi menyatakan selain sudah menjadi tradisi, pembukaan luwur itu juga merupakan cara pemerintah daerah menjaga pusara leluhur. Tokoh-tokoh ini sangat penting dalam perjalanan Jepara. Untuk itu, harus selalu dirawat keteladanan mereka yang sudah diwariskan.
Hadepe