Oleh: Witomo, S.Pd
KEBERADAAN virus corona telah mengacaukan segalanya. Usaha untuk mencegah penularan virus corona salah satunya adalah dengan cara menghindari kerumunan (jaga jarak). Dengan adanya larangan berkerumun, berdampak sangat besar pada dunia pendidikan.
Pembelajaran yang semula sebagian besar diselenggarakan dengan tatap muka, kini harus diselenggarakan dengan pembelajaran jarak jauh, baik secara luring maupun daring, atau campuran antara luring dan daring.
Pembelajaran yang selama ini diselenggarakan lebih banyak menggunakan model luring, masih sedikit guru yang sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengembangkan model pembelajrannya. Ketika ada larangan untuk berkerumun dalam rangka mencegahan penularan virus corona, pembelajaran model daring dipandang sebagai solusi yang tepat.
Tetapi kenyataan berbicara lain. Untuk bisa menyelenggarakan model pembelajaran daring diperlukan beberapa prasyarat, diantaranya adalah: jaringan internet, Kemampuan guru dan siswanya dalam menggunakan gawai, dan kemampuan guru dan siswanya dalam memanfaatkan model-model pembelajaran daring.
Pada kenyataannya belum semua sekolah mempunyai jaringan internet yang memadahi, begitu pula tidak semua siswa, bahkan sebagian besar siswa di sekolah dasar belum mempunyai gawai yang bisa digunakan untuk mengakses pembelajaran daring.
Dari sisi guru, belum semua guru mampu menggunakan gawai untuk bisa menyelenggarakan pembelajaran daring, masih banyak yang enggan untuk mengembangkan diri agar bisa memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Padahal dalam situasi normalpun, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sangat membantu meringankan tugas guru dalam usaha memnyelenggaran pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan yang paling penting adalah bisa menyenangkan siswa.
Dari sisi siswa, masih banyak yang belum bisa menggunakan gawainya untuk mengakses pembelajaran daring. Kalaupun ada sebagian siswa yang punya gawai, ataupun gawai milik orangtuanya, mereka lebih banyak menggunakannya untuk bermain game. Apalagi selama ini, rata-rata sekolah melarang siswanya membawa gawai (HP) ke sekolah.
Guru Memanfaatkan TIK
Sementara kalaupun ada guru yang sudah bisa memanfaatkan TIK, sebagian besar masih digunakan untuk pengolahan kata-kata (Ms.Word) dan pengolahan angka-angka (Ms.Excel) dan Ms. Power Point. Padahal untuk bisa menyelenggarakan pembelajaran daring dibutuhkan kemampuan untuk mengakses model-model pembelajaran daring melalui aplikasi google (classroom, meet, formulir, drive dll.).
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.
Dalam melaksanakan tugas profesionalnya guru berusaha untuk menyelenggarakan pembelajaran dengan berbagai strategi, model, teknik, dan metode. Dalam suasana pandemi Covid-19 yang mensyaratkan pelaksanaan protokol kesehatan, pada intinya dilarang berkerumun yang mengakibatkan sekolah tidak diperkenankan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka.
Alhasil, para guru dan orang tua siswa “kebingungan” ketika harus menyelenggarakan pembelajaran tanpa ada kerumunan. Seandainya saja para guru sejak awal sebelum adanya virus corona sudah siap dengan kemampuan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran dan mau mempelajari bermacam-macam situs pembelajaran yang ada di Google mungkin keadaannya tidak seperti sekarang ini.
Para guru akan dengan mudah mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran secara daring. Dan seandainya para siswa tidak dilarang membawa HP ke sekolah, tapi justru diperintahkan untuk membawa HP dan diajarkan cara mengakses internet dan berbagai situs pembelajaran, mungkin akan lebih siap untuk mengikuti pembelajaran tanpa harus berkerumun atau model daring.
Dengan adanya virus corona kita bisa mengambil hikmahnya, sebagai seorang pendidik harus selalu siap untuk mengemban tugas profesionalnya dalam suasana apapun.
Witomo, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 2 Welahan Kabupaten Jepara