MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang meminta pemilik tempat usaha/kios dan pemilik tanah kosong di Jalan Sudirman yang menjadi pintu masuk ke dalam Kota Magelang dari arah selatan (Yogyakarta red) untuk menatanya.
‘’Jangan tanah kosong di sisi kiri jalan dari arah Kota Magelang dibiarkan tidak dimanfaatkan, bahkan ditutupi seng dan menjadi semak belukar. Yang sisi kanan deretan bangunan tempat usaha juga perlu diperbaiki supaya menarik,’’ tutur Kepala DPUPR Yonas Satriawan Bolla, kemarin.
Menjawab pertanyaan dia menerangkan, pihaknya bukan menggusur tetapi menata, supaya entry point (pintu masuk Red) ke dalam Kota Magelang dari arah Yogyakarta menjadi menarik.
‘’Saya tahu tanah kosong yang cukup luas itu bukan milik satu orang, ada juga yang milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kalau dibangun taman kan mendukung keindahan pintu masuk ke Kota Magelang. Begitu pula jika tempat-tempat usaha diperbaiki juga bisa mendukung. Dasarnya adalah input dari masyarakat,’’ ungkapnya.
Jadi, lanjut Yonas, yang terjadi jangan sebaliknya pengunjung masuk ke Kota Magelang disuguhi pemandangan tanah kosong yang ditutupi seng dan di dalamnya berisi semak belukar. Juga bangunan tempat usaha harus diperbaiki agar indah dilihat.
Kantor baru DPUPR Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)
Yonas menerangkan, untuk membuat pintu masuk kota menjadi indah, Kantor DPUPR dibangun baru. Semula satu lantai dengan luas tanah 2.520 m2.
Sekarang dengan luas tanah yang sama, bangunan terdiri empat lantai dengan luas bangunan seluruhnya 3.620 m2. Sedang luas halaman perkerasan 1.437 m2.
‘’Bangunan Kantor DPUPR bentuknya bundar mengambil konsep dari bangunan water torn peninggalan Belanda di Alun-yalun ang bentuknya bundar,’’ ujarnya.
Menurutnya, dua bulan lagi akan disusul pembangunan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMP4KB), juga di Jalan Sudirman.
‘’Konsep bangunannya berbeda dengan Kantor DPUPR, sehingga menampilkan bangunan dengan ciri yang lain. Kalau disupport dana, Kantor Dishub dan Kantor Disperindag juga akan dibangun baru dengan konsep atau ciri yang berbeda,’’ tuturnya.
Sekarang kedua bangunan kantor dinas itu sudah tertinggal dari bangunan Atria Hotel dan Armada Finance.
Penulis : prokompim/kotamgl
Editor : Doddy Ardjono