SEMARANG(SUARABARU.ID)-Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2020 lalu. Program ini dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan.
Menyambut kebijakan baru itu Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) bersiap melaksanakan kebijakan tersebut dalam bentuk Kurikulum MBKM.
Langkah awal adalah melaksanakan Workshop Kurikulum MBKM dengan mengundang ketua Ikaprobsi (Ikatan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), yaitu Prof. Dr. Endry Boeriswati, M. Pd. dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Workshop tersebut berlangsung secara virtual melalui Zoom Meet dengan mengundang para stakeholder, alumni dan pengguna serta perwakilan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung.
Salah satu kebijakan pada MBKM berkaitan dengan pemberian kebebasan bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selama maksimum tiga semester belajar di luar program studi dan kampusnya.
Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran.
Antara lain pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, riset, proyek independen, kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan, asistensi mengajar di satuan pendidikan, dan proyek di desa/kuliah kerja nyata tematik.
Selain itu, mahasiswa juga bebas mengikuti kegiatan belajar di luar program studinya dalam perguruan tinggi yang sama dengan bobot SKS tertentu.
Semua kegiatan tersebut, mahasiswa dapat melakukan dengan dibimbing dosen dan perlu adanya perjanjian kerja sama jika bersama pihak luar program studi.
Dalam workshop tersebut para stakeholder, alumni, dan pengguna lulusan memberikan saran terhadap draft Kurikulum MBKM Prodi PBSI. sebelumnya Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Evi Chamalah, S.Pd., M. Pd. telah memaparkan kurikulum MBKM.
Saran masukan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk menyempurnakan kurikulum sesuai kebijakan MBKM di Prodi PBSI.
Program studi mendapat tantangan dalam mengembangkan kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tanpa keluar dari tujuan dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran.
“Kurikulum Prodi PBSI harus didesain untuk menghasilkan output mahasiswa sebagai warga global dan produktif,” ungkap Ketua Ikaprobsi, Prof. Dr. Endry Baerowati, M. Pd. dalam memaparkan materinya.
Oleh karena itu, draft Kurikulum MBKM Prodi PBSI, FKIP, Unissula harus sempurna untuk menghasilkan output tersebut dengan ciri khasnya, yaitu membangun generasi “khaira ummah”.
Selain menyelengarakan workshop Kurikulum MBKM, Prodi PBSI, FKIP, Unissula juga sedang menggodok hibah bantuan kerja sama program studi dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Langkah tersebut untuk mendukung keberhasilan program studi dalam menerapkan kurikulum yang sejalan dengan kebijakan MBKM, adanya model kerja sama kurikulum antara program studi dengan mitra ataupun pihak lain yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
Untuk melaksanakan Kurikulum MBKM, Prodi PBSI, FKIP, Unissula akan menggandeng beberapa pihak untuk berkolaborasi dan kerja sama. Kolaborasi dan kerja sama tersebut penting untuk mengubah pola pikir dari pendekatan
kurikulum berbasis konten yang kaku menjadi kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang adaptif dan fleksibel untuk menyiapkan mahasiswa menjadi insan dewasa yang mampu berdikari. (Penulis : Meilan Arsanti, M. Pd. Dosen PBSI, FKIP, Unissula)