blank
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto bersama Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Dr. Benny Gunawan, S.H., M.H., Direktur  Penindakan BNPT Brigjen Pol Drs Torik Triyono serta Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto dalam Rapim Kodam IV/Diponegoro di Balai Diponegoro,  Rabu (17/3/2021). Foto : Dok. Pendam IV/Dip

SEMARANG (SUARABARU.ID) Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menekankan, bahwa Komandan satuan Kodam IV/Diponegoro harus selalu peka terhadap perkembangan situasi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DIY, yang sering dihadapkan pada potensi kerawanan.

Hal itu dilakukan, mengingat terus berkembangnya perubahan lingkungan strategis nasional sehingga diperlukan upaya untuk mengantisipasi dampak baik positif maupun negatif.

Terkait hal itu, Pangdam menghadirkan tiga narasumber dari BIN Daerah dalam Rapat Pimpinan Kodam IV/Diponegoro TA. 2021, yang akan memberikan informasi update di wilayah Kodam IV Diponegoro.

blank
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto membuka Rapim Kodam IV/Diponegoro di Balai Diponegoro,  Rabu (17/3/2021). Foto : Dok. Pendam

“Narasumber nanti bisa memberikan informasi bagaimana data intelijen kondisi saat ini di wilayah Jawa Tengah, kemudian yang kedua kita juga pingin tahu bagaimana kondisi jaringan terorisme internasional atau global kemudian nasional dan khususnya nanti bagaimana di Jawa Tengah” tegas Pangdam saat membuka kegiatan Rapat Pimpinan Kodam IV/Diponegoro TA. 2021 di Balai Diponegoro, Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong, Rabu (17/3/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Rapim TNI AD pada 23 Februari 2021 lalu ini, bertujuan untuk menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak para unsur pimpinan di lingkungan Kodam IV/Diponegoro, terkait pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran serta penyampaian pokok-pokok kebijakan Pangdam IV/Diponegoro TA. 2021.

Sejalan dengan tema “Membangun Kodam IV/Diponegoro yang adaptif guna mendukung tugas pokok TNI AD”, diharapkan para Dansat memahami potensi kekuatan kewilayahan, sehingga mampu diberdayakan untuk pencegahan dini, penangkal, penindak dan pemulih.

“Kemudian yang ke tiga saya juga ingin mendapatkan informasi detail, bagaimana peredaran narkoba di wilayah Jawa Tengah. Karena apa, kondisi Covid-19, peredaran Narkoba bukan turun tetapi justru naik dan penangkapan – penangkapan yang dilakukan cukup signifikan dan ini butuh kerjasama kita semua,” ungkapnya.

Setelah kembali kesatuan masing-masing, bisa melakukan hal-hal yang menjadi atensi pimpinan. Koordinasi dalam penanganan Terorisme dan peredaran Narkoba, bisa dilakukan koordinasi dengan instansi strategis yang terkait langsung, sehingga melalui kolaborasi para personel di lapangan bisa saling mengisi sehingga nantinya memberikan hasil operasi optimal.

Pangdam menambahkan, para Komandan Satuan harus memiliki kemampuan organisasi yang baik (well organized) agar satuan yang kelak dipimpin semakin baik. Kedua memiliki kemampuan yang baik dalam melatih anak buah (well trained/training) karena setiap anggota memiliki kemampuan dan latar belakang berbeda-beda.

Yang ketiga adalah well equipped. Setiap Pemimpin bertanggung jawab agar Prajuritnya diperlengkapi dengan baik mengingat keterbatasan fasilitas yang ada di beberapa satuan TNI AD.

Selanjutnya keempat adalah well paid, para anggota harus memperoleh setiap hak-haknya. Karena tanpa adanya take home pay  yang baik setiap Prajurit tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Terakhir Well pray, setiap pemimpin  harus membangun kedekatan dengan Tuhan melalui rajin beribadah sesuai agamanya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Dr. Benny Gunawan, S.H., M.H., Direktur  Penindakan BNPT Brigjen Pol Drs Torik Triyono serta Kabinda Jateng Brigjen TNI Sondi Siswanto sebagai narasumber.

Absa