blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menandatangani peluncuran aplilasi Grab Book. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Di usianya yang sudah 31 tahun, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Wonosobo tidak berhenti untuk terus berinovasi. Salahvsatunya dibuktikan dengan peluncuran launching Grab Book dan pencanangan Gerakan Wonosobo Menulis.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Arpusda Wonosobo, M Kristijadi, Selasa (16/3), mengatakan inovasi Grab Book ini sangat spesial karena ini baru ada di Wonosobo dan belum dilakukan di daerah lainnya.

“Ini sangat spesial karena Grab Book baru ada di Wonosobo dan belum ada di daerah lain. Ini bisa menjadi contoh daerah lain untuk menerapkan inovasi baru peminjaman buku di era digital,” katanya.

Graab Book, imbuh dia, merupakan inovasi Arpusda bekerjasama dengan Grab, tentang pelayanan kepada masyarakat dalam mendapatkan buku bacaan tanpa harus datang ke Gedung Arpusda.

Sebab, pemustaka atau pembaca buku bisa meminjam bahan pustaka tanpa harus datang ke Arpusda langsung. Tapi melalui layanan pesan dan antar buku bacaan sampai rumah pemesan.

“Cukup memesan kepada petugas, lalu akan memesankan Grab untuk mengantar bahan pustaka kepada pemustaka. Sehingga lebih praktis dan mudah. Tidak perlu keluar rumah buku sudah diantar sampai alamat,” bebernya.

Dikatakan, masyarakat yang mencari buku yang dikehendaki tidak harus datang langsung ke Arpusda namun cukup dari rumah saja dengan menggunakan aplikasi grab yang ada di handphone masing-masing.

Aplikasi Baru

blank
Plt Kepala Dinas Arpusda M Kristijadi menerima potongan tumpeng dari Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

“Dengan satu aplikasi sudah bisa memilih dan meminjam buku yang diinginkan dari Perpustakaan dengan aman dam nyaman. Yang selanjutnya buku tersebut akan di antar oleh mitra Grab ke alamat”, terangnya.

Selain inovasi tersebut, dalam masa pandemi global Covid-19 ini kegiatan Arpusda yang melibatkan orang banyak pun dilaksanakan secara daring untuk menghindari terjadi kerumunan di satu tempat.

Dinas Arpusda juga menggandeng Radio Pesona FM dan mengadakan talkshow seputar dunia perpustakaan dan kearsipan melalui program G’LIPAR (Geliat Literasi dan Kearsipan) yang disiarkan setiap hari Kamis pukul 10.00 sampai dengan 11.00 WIB.

Kristijadi menyampaikan peluncuran ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, meningkatkan penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Juga sebagai upaya membangun komitmen dan dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan sehingga masyarakat semakin tertarik untuk datang ke perpustakaan. Karena sejatinya perpustakaan merupakan pusat pengetahuan dan informasi.

“Tempat pula pembelajaran bersama. Memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi sesuai keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan. Menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya serta hak asasi manusia,” ucapnya.

Semua ini, menurut Kristijadi, dimaksudkan untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca masyarakat Wonosobo dan meningkatkan partisipasi publik untuk mengunjungi perpustakaan daerah atau perpustakaan sekolah atau perpustakaan desa/kelurahan.

“Dengan demikian terwujud masyarakat yang maju dan sejahtera melalui pemenuhan dan akses informasi sebagai salah satu kebutuhan hidup masyarakat,” katanya.

Budaya Baca

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Sehingga tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya literasi dan budaya baca serta menjadikan perpustakaan sebagai rumah bagi berbagai komunitas akan benar-benar terwujud

Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan apresiasi atas pencanangan program-program tersebut, sembari berharap terobosan ini dapat menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan antusiasme serta memberikan kemudahan masyarakat dalam dunia literasi.

“Saya menilai ini adalah inovasi yang baik. Dengan adanya kemudahan yang difasilitasi oleh Arpusda, saya harap animo masyarakat dalam mengakses dunia literasi semakin tinggi,” harapnya.

Menurut Afif, ada ungkapan “Buku Adalah Jendela Dunia”, maknanya semakin banyak kita belajar, maka semakin terbukalah pola pikir kita. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, salahsatunya dengan membudayakan membaca.

“Mudah-mudahan generasi muda kita dapat semakin antusias dalam dunia literasi, sehingga dapat lahir pemuda-pemudi unggulan bangsa”, katanya.

Bupati mengatakan, di era digitalisasi seperti ini, wajar jika seluruh komponen pemerintahan berbenah dan berinovasi agar tidak tertinggal. Begitu juga dengan Arpusda Wonosobo dengan beberapa inovasi yang dicanangkan.

“Saya berharap agar Arpusda mengoptimalkan perpustakaan digital, dengan cara menambah koleksi digital dan promosi perpustakaan digital. Mari masyarakat Wonosobo suka membaca dan menulis,” pungkasnya.

Muharno Zarka