SEMARANG (SUARABARU.ID) – Hujan deras berintensitas tinggi sejak Jumat (5/2/2021) mengakibatkan bencana banjir di sejumlah daerah. Beberapa daerah yang berpotensi terjadinya banjir diminta siaga dan menyiapkan diri.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh kepala daerah, Badang Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), hingga Palang Merah Indonesia (PMI) untuk siaga satu.
“Dari laporan BMKG, banjir hari ini, Sabtu (6/2/2021), karena kondisi curah hujan yang ekstrem. Beberapa daerah seperti Kota semarang memang ekstrem, saya minta BBWS BPBD siaga, masyarakat disiapkan dan tempat pengungsian termasuk logistik pastikan aman,” katanya.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk BMKG pusat, BBWS, PSDA dan daerah terdampak banjir untuk semuanya stanby. Beberapa daerah seperti Kota Semarang, diminta memastikan semua pompa berjalan.
“Tapi itu saja kurang, saya minta di area yang parah seperti Genuk dan Kaligawe Semarang pompanya sekarang harus ditambah. Kalau tidak punya, bisa pinjam ke BBWS atau daerah lain,” tegasnya.
Terkait transportasi publik, Ganjar mengatakan bandara Internasional Ahmad Yani terdampak. Meski sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat karena tempat pembuangan air juga tinggi.
“Maka kondisi ini betul-betul membutuhkan tindakan ekstra, meskipun sampai pukul 15.00 WIB saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxy way belum. Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo,” jelasnya.
Termasuk perjalanan kereta api yang juga terhambat, Ganjar mengatakan pihak PT KAI sudah berkoordinasi untuk mengelola dan mmeindahkan jalur-jalur yang lebih aman.
“Kami koordinasi terus menerus, dan saya terus memantau perkembangannya,” jelasnya.
Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi. Sebab menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi sampai seminggu.
“Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem,” tegasnya.
Ganjar juga meminta semua daerah mengutamakan keselamatan masyarakat. Untuk mereka yang tinggal di daerah rawan, harus segera diungsikan.
Sampai saat ini Ganjar menyebut pengungsian sudah ada di Pekalongan dan Kudus. Ia juga mengatakan beberapa bagian di Kota Semarang juga sudah ditangani.
“Kondisi pengungsian saya minta dibuat di tempat yang lebih lega. Karena ini lagi Covid-19, maka ini harus disiapkan agar semuanya aman. Saya minta semua siaga satu,” pungkasnya.