REMBANG-Ratusan oang yang merupakan massa dari unsur Aparatur Negara Sipil (ASN), Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), dan Kepala Desa/Kelurahan se-Kabupaten Rembang, pagi dini hari tadi (Minggu, 17/3) berangkat ke Semarang dengan mencarter puluhan bus.
Menurut keterangan, mereka ke Semarang atas undangan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui surat nomor 005/0004214 tanggal 28 Februari 2019, perihal kegiatan apel kebangsaan di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang.
Sebelum berangkat mereka berkumpul di halaman Kantor Bupati Rembang, pukul 03.00. Masa yang ikul apel kebangsaan dilarang menggunakan atribut atau logo partai. Berdasarkan surat undangan dari Pemkab Rembang yang ditandatangani Asisten Pemerintahan, Ahmad Mualif, tertanggal 14 Maret, tiap bagian di lingkungan Setda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diwajibkan mengirim lima orang. Sementara PPDI wajib mengirim 200 orang.
Pengerahan masa itu sempat menjadi pembicaraan minir warga Rembang, karena dianggap pemborosan atau menghambur-hamburkan uang rakyat. Mereka juga khawatir jika pengerahan masa itu menjadi ajang kampanye untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Kalau memang kegiatan itu murni untuk apel kebangsaan, mengapa harus dikumpulkan di Semarang? Cukup di daerah masing-masing kan bisa, malah tidak bikin macet dan tidak bikin pemborosan uang rakyat,” kata warga.
Asisten Pemerintahan Setda Rembang, Ahmad Mualif saat dikonfirmasi suarabaru.id menjelaskan, pengerahan masa itu murni bertujuan apel kebangsaan. Tetapi kalau ada penilaian lain dari warga, pihaknya menghargai. “Semua warga berhak mengawasi semua kegiatan pemkab,” katanya.
suarabaru.id/Djamal AG