Anak pengungsi di Banyurojo, Mertoyudan, diberi kegiatan oleh polisi. Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Gunung Merapi oleh BPPTKG, sejak 5 November 2020 pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitasnya dinaikkan dari waspada (Level II) ke siaga (Level III). Sejak itu warga beberapa desa di Kecamatan Dukun diungsikan.

Warga Desa Paten di Desa Banyurojo dan Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan. Warga Desa Krinjing di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan. Lalu warga Desa Ngargomulyo  di Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan yang terbagi di empat  titik pengungsian. Warga Desa Keningar di Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid terbagi di dua titik pengungsian.

Kepala BPBD Edi Susanto memberikan data, sampai hari ini jumlah total pengungsinya sebanyak

639 orang. Hari ini ada tambahan pengungsi dari Dusun Babadan II sebanyak enam orang dan dari Dusun Ngandong sebanyak delapan orang.

Edi menjelaskan, berbagai kegiatan pendukung pun dilakukan. Misalnya saja di sektor dapur umum menyiapkan kebutuhan personel dan peralatan dapur umum di setiap barak. Menyiapkan makanan bagi pengungsi dan petugas.

Juga mendirikan pos layanan kesehatan yang meliputi cek kesehatan berkala di masing-masing barak. Memberikan layanan cek dan tracing covid-19 bagi pengungsi. Memberikan layanan kesehatan bagi pengungsi rentan. Juga ada kegiatan trauma healing untuk para pengungsi.

Sementara itu pengamatan Merapi pada 11-12-2020 pukul 06:00-12:00 wib cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 19-27 °C, kelembaban udara 44-75 %, dan tekanan udara 567-686 mmHg.

Secara visual gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.  Suara guguran satu kali intensitas sedang dari Babadan.

Eko Priyono