blank
Almarhum Pratu Firdaus Kurniawan Nugroho (kiri) dan saudara kembaranya Serda TNL AL Firdaus Kurniawan Widodo, asal Gang Sindoro Gombong, Kebumen.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pratu Firdaus Kurniawan Nugroho (24), prajurit TNI yang gugur tertembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya Papua, dimakamkan di kampung halamannya Gombong, Kebumen, Minggu (8/11) siang.

Jenazahnya tiba di rumah duka Gang Sindoro Gombong sekitar Pukul 09.30. Isak tangis pun mengiringi kedatangan prajurit TNI yang memiliki saudara kembar bernama Firdaus Kurniawan Widodo yang juga menjadi bintara TNI AL. Bahkan Widodo juga berdinas di Papua, namun di TNI AL Sorong.

Seperti diketahui, kontak tembak kembali terjadi di Intan Jaya, Papua. Kontak tembak terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Personel Satgas Yonif R 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KKB pada Jumat (06/11/2020).

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam rilis tertulisnya menyebutkan 2 prajurit TNI ditembak, 1 diantaranya gugur, atas nama Pratu Firdaus.“Saat ini sedang dilaksanakan proses evakuasi korban,”ujarnya.

Suriastawa juga menyampaikan, bahwa kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya. Bukan hanya prajurit TNI/Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran kebiadaban KKB.

“Kemarin kita mendengar pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KKB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar, dan ini semua menunjukkan bahwa KKB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua.”

Pratu Inf Firdaus Kurniawan Nugrohi asli dari Gang Sindoro Gombong, putra pasanagan Suwarji dan Rusmini yang sehari-hari jualan sayuran di depan Gang Sindoro. Pratu Firdaus lulus dari Pendidikan Tamtama Gombong tahun 2017 dari Banteng Raiders Semarang.

Saudara kembar almarhum yang juga menjadi anggota TNI Firdaus Kurniawan Widodo (24) kepada wartawan menuturkan, dirinya dan saudara kembarnya memang bercita-cita menjadi anggota TNI. untuk itu pada tahun 2014 mendaftar bersama di Secata TNI AD Gombong.  Namun nasib mengatakan lain. Adiknya lebih dulu diterima menjadi anggota TNI, yang pada akhirnya dirinya mendaftar kembali pada 2017 di Binatara TNI AL dan diterima dengan pangkat Sersan Dua.

”Kita dulu mendaftar bersama pada 2014, tapi dia diterima duluan, dan saya kembali mendaftar pada 2017 dan diterima menjadi anggota TNI AL,” ucapnya.

Meskipun terlihat tegar dengan seragam dinasnya, Widodo mengaku memang jarang sekali untuk saling bertukar kabar melalui media seluler. Sebab sinyal di tempat adiknya dan dirinya bertugas cukup sulit. Memang kedua saudara kembar ini sama-sama bertugas di Papua. Pratu Firdaus Kurniawan Nugroho di Intan Jaya Papua, sedangkan dirinya di Armada 3 Sorong Papua Barat.

”Jarang sekali telpon, karena sinyalnya susah di sana saya di Sorong sedangkan adik di Intan Jaya,” ucap Widodo seraya mengakuinya, memang tidak ada firasat, bahwa akan ditinggalkan adiknya selama lamanya.

Namun saudara kembar korban itu  seminggu sebelum kejadian bermimpi bahwa adiknya meninggal dunia. Tetapi firasat itu tidak terlalu dihiraukan, karena sibuknya tugas yang diemban. Ternyata mimpi saudara kembarnya tersebut menjadi kenyataan.

Komper Wardopo