MAGELANG (SUARABARU.ID) – Status Gunung Merapi meningkat dari Waspada Level II ke Siaga Level III, mulai hari ini. BPBD Kabupaten Magelang langsung mengkoordinasikan banyak hal dengan OPD dan desa, siang tadi.
Kepala BPBD Edi Susanto siang tadi memberikan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi yang beralamat di Jalan Cendana Nomor 15 Yogyakarta.
Melalui surat itu disebutkan, pasca erupai besar 2010 Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung sampai September 2019.
Seiring dengan berhentinya ekstrusi magma Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam dan rangkaian letusan eksplosif sampai 21 Juni 2020. Aktivktas vulkanik terus meningkat hingga saat ini.
Hasil pemantauan aktivitas vulkanik setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020 kegempaan intensif mulai meningkat.
Berdasarkan evaluasi data dan pemantauan disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) Mulai 5 November 2020 pukul 12.00 wib.
Rekomendasi yang dikeluarkan, dengan ditetapkannya status siaga level tiga disampaikan informasi prakiraan daerah bahaya yang meliputi wilayah Sleman, Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten.
Penambangam di alur sungai yang berhulu di Merapi dalam kawasan rawan bencana III direkomendasikan dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan di KRB III Gunung Merapi. Termasuk pendakian ke puncak Merapi.
Pemkab Sleman, Boyolali, Magelang dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuat yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Eko Priyono