blank
Regu Damkar Pemkab Wonogiri melakukan tugas pemadaman kebakaran kandang ternak di Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Gara-gara api blarak (daun kelapa kering), kandang ternak milik Samin Harjo Winangun (80) ludes terbakar. Dua ekor kambing piaraannya mati terpanggang, dan pemilik kandang menderita lukar bakar.

Camat Manyaran, Drs Purwadi Hardo Saputro MM, Sabtu (10/10), menyatakan, kebakaran kandang beserta ternak kambing dan pemiliknya tersebut, berlangsung Jumat siang (9/10). Lokasinya di Desa Karanglor RT 01/RW 01, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Api membakar ludes bangunan rumah kandang, juga menyebabkan 2 ekor kambing piaraannya mati terpanggang. Samin Harjo Winangun sebagai pemilik kandang, mengalami luka bakar di bagian punggung, pada kedua kaki dan kedua tangannya.

blank
Kandang ternak milik Samin Harjo Winangun, ludes terbakar. Pemicu kebakaran dari api blarak yang dipakai membinasakan gurem (kutu ayam).

Dua Unit
Kepala Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa SSos, menyatakan, begitu mendapatkan kontak telepon permintaan pemadaman kebakaran, langsung mengirimkan satu regu Damkar beserta dua unit mobil Damkar ke lokasi kebakaran. Yakni ke Desa Karanglor, Kecamatan Manyaran (sekitar 30 Kilometer arah barat daya Ibukota Kabupaten Wonogiri).

”Kami sampai di lokasi Pukul 14.30 dan selesai pemadaman pada Pukul 15.30,” jelas Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa. Regu Damkar baru meninggalkan lokasi, ketika api benar-benar telah padam.

Petugas Polsek bersama personel Koramil setempat, serta aparat Kantor Kecamatan Manyaran dan pamong desa yang datang ke lokasi, ikut membantu pemadaman dan berupaya mengisolasi kobaran api, agar tidak meluas membakar rumah warga di sekitarnya.

blank
Api membakar ludes kandang ternak, juga menyebabkan 2 ekor kambing mati terpanggang dan membakar tubuh Samin Harjo Winangun.

Membuat Api
Kebakaran ini, diawali ketika pada Pukul 13.30, Samin Harjo Winangun membuat api dengan bahan daun kelapa kering (blarak). Tujuannya, untuk membakar kutu ayam (gurem). Setelah selesai, api daun kelapa kering tersebut dimatikan dan diletakkan di samping kandang.

Selanjutnya korban tidur. Selang tidak berapa lama, Samin Harjo Winangun, terjaga dari tidurnya karena mendengar suara letupan dan bergegas keluar rumah. Betapa kagetnya, kobaran api sudah membakar kandang ternak miliknya.

blank
Tiupan angin dan kondisi serba kering di musim kemarau puncak, menyebabkan api cepat berkobar. Membakar ludes rumah kandang, menyebabkan 2 ekor kambing mati terpanggang dan membakar tubuh Samin Harjo Winangun.

Tanpa dia sadari bahwa api blarak yang sebelumnya dipakai untuk membakar gurem, ternyata belum padam secara tuntas dan memicu terjadinya kebakaran. Api cepat berkobar, karena membakar  tumpukan jerami kering dan persediaan kayu bakar yang berada di kandang. Ini dipicu oleh adanya hembusan angin dan kondisi kemarau puncak yang serba mengering.

Serta merta, Samin Harjo Winangun berusaha masuk ke dalam kandang, untuk menyelamatkan kambing piaraannya. Karena tindakannya ini, dia mengalami luka bakar pada kedua tangan dan kaki serta punggungnya. Warga segera melarikan korban ke rumah sakit tersdekat, yakni ke RSI Cawas, Klaten, untuk mendapatkan pertolongan medis.

Bambang Pur