blank
Kesibukan petugas (tim) recovery CPP Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, akibat terbakar pada unit Tox sekitar lima bulan lalu. (Foto : SB/Wahono)

BLORA (SUARABARU.ID) – Ternyata nilai jual gas yang tertahan produksinya akibat area Thermal Oxidizer (TOx) CPP Gundih terbakar lima bulan lalu, senilai Rp 480 miliar setara dengan 7.500 juta kaki kubik.

Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih yang berlokasi di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, memang sudah kembali beroperasi normal. Namun untuk sementara sales gas baru 25 juta mater kubik perhari.

Saat ini sales gas sekitar 25 juta juta mater kubik perhari, dari kapasitas normal sebelumnya 50 MMSCFD,” jelas Pertamina Asset 4 Cepu Field Manager (FM), Afwan Daroni, Jumat (2/10/2020).

Afwan melanjutkan, produksi gas yang tertahan 50 MMSCFD atau setara dengan Rp 3,8 miliar per hari, yakni sejak area (unit) TOx CPP Gundih terbakar pada Kamis (9/4/2020).

“Tidak ada kerugian gas, hanya produksi tertahan akibat TOx CPP terbakar,” jelasnya saat press conference dengan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, di ruang meeting kantor Pertamina EP Field Cepu.

Pertamina Asset 4 Cepu Field Manager Pertamina Asset 4 Cepu Field Manager melanjutkan, sales gas (penjualan gas, Red) penuh dijadwalkan terealisasi pada akhir November-awal Desember 2020, saat alat TOx baru datang dan terpasang.

Jaringan gas Terlayani

Dalam press conference yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan, hadir melalui zoom meeting General Manager (GM) Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto, dan Government & Public Relation Assistant Manager, Pandjie Galih Anoraga.

Agus Amperianto sendiri, adalah mantan Cepu Field Manager, naik jabatan menjadi General Manager Pertamina EP Asset 4 pada Januari 2018, dan Oktober 2020 ini promosi jabatan baru sebagai General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam.

Cepu FM, Afwan Daroni, menambahkan selama CPP Gundih shutdown (dimatikan) atau tidak berprosuksi, jaringan gas (jargas) ke rumah-rumah warga di Semarang dan Blora tetap terlayani dengan baik oleh Perusahaan Gas Negara (PGN).

Diberitakan Rabu (30/9/2020), Pertamina Ekplorasi Produlksi (EP) Asset 4 Cepu Field, kembali mengoperasikan fasilitas Central Processing Plant (CPP) Gundih yang berlokasi di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora.

Pengoperasian CPP Gundih ini, sebagai bagian untuk memenuhi target produksi gas pada triwulan keempat 2020, beber Cepu FM, Afwan Daroni. Dia berterima kaish dan bersyukur atas kinerja tim recovery CPP Gundih telah bekerja dengan baik di tengah pandemi Covid-19.

Terpisah, Asset 4 General Manager, Agus Amperianto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dengan baik oleh tim.

blank
CPP Gundih Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, kini kembali beproduksi (sales gas) ke Indonesia Power Tambak Lorok Semarang dan PT SPP dengan lancar. (Foto : SB/Wahono)

Menurut Agus, kerjasama tim sangat hebat, dari kejadian kebakaran yang cepat ditangani tanpa kendala, hingga penyelesaian perbaikan kerusakan yang bisa bekerja dengan sigap.

Agus berharap, dengan normalnya operasional CPP Gundih, kini gas dapat kembali disalurkan untuk PT Sumber Petrindo Perkasa (PT SPP), Pembangkit listrik Tenaga Gas uap (PLTGU) Tambak Lorok Semarang.

Adapun secara umum produksi Pertamina EP Asset 4 hingga Agustus 2020 adalah 15.085 barel perhari, dan 144,72 juta kaki kubik per hari untuk gas.

Namun secara khusus,  Cepu Field (Lapangan Cepu) ditarget 2020 untuk dapat memenuhi 2.006 barel perhari untuk minyak, dan 60,56 juta kaki kubik perhari untuk gas.

Wahono-trs