blank
Program Canthelan Jumat Berkah selalu digelar di halaman Pendopo Wakil Bupati Wonosobo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Program Canthelan Jumat Berkah yang telah berlangsung sejak awal masa pandemi Covid-19 di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo, turut berkontribusi menjadi solusi bagi terpuruknya komoditas pertanian lokal.

Koordinator program, Ani Agus Subagiyo, Senin (28/9), menyebut pihaknya langsung membeli komoditas sayuran dari petani lokal, yang beberapa waktu ini mendapat pukulan karena harganya jatuh di titik terendah sehingga banyak yang tak terserap pasar.

“Dari para petani kami membeli sayuran yang tidak terserap pasar dengan harga yang wajar sehingga mereka tidak mengalami kerugian, kemudian kami bungkus dalam paket-paket untuk dibagikan gratis kepada warga masyarakat, khususnya kaum dhuafa yang saat ini masih mengalami kesulitan lantaran pandemi Covid-19 berkepanjangan,” tuturnya.

Buruh gendong, kusir dokar, pedagang keliling, hingga pengemudi ojek online dan warga umum lainnya diakui Ani termasuk yang menjadi sasaran program Canthelan berkah. Selain sayuran, di dalam setiap paketnya juga berisi mie kering dan sejumlah bumbu dapur untuk mendukung nutrisi keluarga.

“Tidak sampai 2 jam paket-paket yang disediakan lebih dari 500 bungkus sudah terdistribusi karena memang kami berupaya agar secepatnya bisa diterima dan dimanfaatkan warga demi mendukung kebutuhan pangan bernutrisi mereka,” ujar perempuan yang akrab dengan sapaan Bunda Ani itu.

Menurutnya, banyak warga yang ingin berkontribusi dalam upaya meringankan beban sesama yang saat ini tengah terdampak pandemi, namun mereka tidak bisa melakukannya sendiri. Melalui Jumat Berkah tersebut, donasi seberapapun besarnya akan dioptimalkan sehingga semakin banyak lagi warga tak mampu yang bisa memperoleh manfaatnya.

Gotong Royong

blank
Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Wakil Bupati Agus Subagiyo mengaku sangat apresiatif. Dirinya mengakui saat ini memang dibutuhkan banyak komunitas yang memiliki kemampuan untuk membantu sesama. Sehingga masa pandemi wabah virus Corona yang saat ini masih berlangsung bisa dihadapi bersama-sama.

“Selain bantuan dari pemerintah melalui berbagai skema yang sudah ada, saya melihat masih banyak warga yang berkeinginan untuk turut berpartisipasi demi meringankan beban saudaranya,” ungkapnya.

Adanya kemerosotan harga pertanian yang memukul ekonomi para petani Wonosobo, sambungnya, saat ini juga telah direspon pemerintah dengan upaya menggandeng BUMD, TNI dan Polri untuk bisa membeli komoditas pertanian dengan harga wajar, untuk kemudian didistribusikan dalam kemasan seharga Rp 10.000 per paket kepada para ASN dan anggota TNI-Polri.

Dengan upaya tersebut, ditambah adanya kepedulian dari kelompok-kelompok komunitas yang bersedia turut membantu kesulitan para petani, Agus optimis masa-masa sulit yang harus dihadapi gegara Covid-19 ini akan bisa dilalui.

“Kuncinya memang kebersamaan dan kegotong royongan sehingga kita semua bisa keluar dari keprihatinan akibat Covid-19 ini dengan selamat, tetap sehat dan bangkit untuk menjadi lebih maju lagi,” tandas Wabup.

Warga Wonosobo, diminta tetap harus taat pada protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru, seperti disiplin mencuci tangan, menjaga jarak aman ketika berada di keramaian, serta disiplin mengenakan masker agar tidak ada lagi di antara warga Wonosobo yang terpapar virus corona.

Muharno Zarka-mm