SURAKARTA- (SUARABARU.ID) – Sebanyak 39 Aparat Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memasuki masa purna tugas.
Kepastian memasuki masa pensiun ditandai dengan berlangsungnya penyerahan Kartu Identitas Pensiun (KARIP ) pada para calon pensiunan, berikut KTP dan Kartu Keluarga yang telah disesuaikan jenis pekerjaannya oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dalam acara di Pendapi Gedhe Balaikota Surakarta, Senin (28/9).
FX Hadi Rudyatmo dalam arahannya menyampaikan penghargaan yang setinggi – tingginya atas pengabdian ASN yang akan pensiun. Ucapan terima kasih pengabdian dan pelayanan para pensiunan yang sudah menerapkan “Lurik” (Lurus dalam Pengabdian, Ikhlas dalam pelayanan) dan lima “Mantap” (mantap kejujuran, mantap kedisiplinan, mantap pelayanan, mantap organisasi, dan mantap gotong royong).
“Ini merupakan kepuasan batin bagi kami saya dan pak Pur karena jalannya pemerintahan dan pelayanan bisa terlaksana untuk mewujudkan masyarakat Kota Surakarta yang Waras, Wasis, Wareg, Mapan, Papan (3 WMP ),” kata Rudy.
Sementara itu Kepala BKPPD Pemkot Surakarta Nur Haryani, SE, MM melaporkan, kegiatan penyerahan KARIP merupakan kegiatan rutin . Sebelum masa pendemi biasanya acara sejenis dibarengkan dengan upacara maupun apel bersama.
Pada masa pandemi kegiatan yang sama tetap dilakukan namun tidak lepas dari protokol kesehatan. Dalam kesempatan sama juga diserahkan dokumen kepegawaian lainnya dan kependudukan serta dokumen dari keuangan. Kokarda memberikan uang simpanan pada saat pensiun tercatat sebagai anggota Kokarda.
Juga pada saat PNS atau yang bersangkutan meninggal ada penyampaian uang pralenan dari Pemkot Surakarta serta uang asuransi kematian PT Taspen.
Terdapat 39 orang penerima KARIP TMT 1 Oktober 2020 . Terdiri Tiga orang pejabat eselon 3 dan enam orang pejabat eselon empat serta 10 orang pejabat fungsional umum atau pelaksana. Jumlah yang ada ditambah 19 orang fungsional guru serta satu orang fungsional tertentu.
Sebanyak 24 PNS warga Kota Surakarta yang pensiun 1 Oktober 2020 juga menerima kartu Keluarga dan KTP yang telah disesuaikan jenis pekerjaannya.
„Penerimaan uang duka dan tunjangan hari tua serta keluarga PNS yang meninggal dunia tercatat sebanyak tiga orang. Bagi keluarga PNS yang meninggal dunia diserahkan asuransi,” terangnya. Bagus Adji-trs
