blank
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menyerahkan cinderamata kepada narasumber, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) –  Sebanyak 25 orang karyawan Rokok Djeruk Magelang mengikuti pembinaan tentang pemasaran yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Magelang.

Kepala Disperindag Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo menyatakan, pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan di bidang pemasaran melalui platform digital. Selain itu, juga untuk membangun jaringan usaha lain yang mendukung.

‘’Untuk itu kami menfasilitasi mempertemukan mereka dengan komunitas kopi Magelang,’’ katanya, kemarin.

Para peserta mendapatkan materi dari narasumber, antara lain tentang strategi pemasaran offline maupun online, langkah kolaborasi dengan komunitas kopi, dan pengenalan serta pengemasan produk rokok Djeruk Magelang.

Narasumber  adalah Imam Syafii dan rekan, dari ‘Satoeasa dari Indonesia’ Yogyakarta.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menjelaskan,  pembinaan ini merupakan amanat Peraturan Menteri Keuangan tentang Penggunaaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau.

Menurutnya, industri rokok dan produksi tembakau dianggap penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan terutama di daerah penghasil tembakau.

Industri rokok tergolong industri padat karya. Industri ini juga memiliki keterkaitan kuat dengan sektor hulu (perkebunan tembakau dan cengkeh) serta sektor hilir (UMKM) yang menyerap banyak tenaga kerja.

‘’Untuk itu saya mendukung penuh pembinaan ini, dengan harapan industri rokok di Kota Magelang maju dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,’’ tutur Sigit, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina.

Dia mengapresiasi Disperindag Kota Magelang yang mengangkat tema pembinaan tentang pemasaran digital. Karena digitalisasi adalah keniscayaan di era industri 4.0 apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

‘’Salah satunya melalui e-commerce yang memudahkan pelaku usaha memasarkan produk tanpa sekat ruang dan waktu, sekaligus membuka peluang mengembangkan dan menumbuhkan jaringan usaha hingga belahan dunia. Penting bagi kita menjadi bagian dari masyarakat internet economy,’’ terangnya.

Sigit berharap, industri rokok, UMKM dan pelaku usaha lain di Kota Sejuta Bunga ini mampu mengembangkan mindset, optimis, fokus pada peluang dan kesempatan, di masa pandemi Covid-19.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono