MAGELANG – Sumartono terpilih menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang periode 2019-2023. Inspektur Inspektorat Kota Magelang itu terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kota (Muskot) PMI Kota Magelang di Ruang Sidang Lantai II Setda Kota Magelang, kemarin.
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Kota Magelang, Mardiono mengatakan, kinerja PMI periode 2013-2018 sangat menggembirakan. Hampir setiap tahun dana yang digalang, hasilnya selalu di atas target.
‘’Tahun 2018 bulan dana berhasil mencapai Rp 270 juta dari target sebesar Rp 250 juta. Hal ini tentu berkat kinerja semua pihak, stake holder terkait dan dukungan dari Pemkot Magelang,’’ terangnya.
Dia berharap kepengurusan yang baru mampu melaksanakan program kerja selama lima tahun ke depan. Di antaranya, meningkatkan kinerja pengurus, staf dan relawan, semakin tanggap terhadap bencana, mencapai target bulan dana, membuat unit usaha baru dan menjamin ketersediaan stok darah dari semua golongan darah.
‘’Untuk meraihnya dibutuhkan semangat dan pengabdian yang tinggi dari pengurus, staff, dan karyawan yang konsisten dalam menjalankan tugasnya,’’ pintanya.
Wakil Ketua PMI Jawa Tengah Edi Susanto berharap kepengurusan yang baru adalah kader yang mampu menyelesaikan segala masalah. Menurutnya di dalam sebuah organisasi PMI, yang dibutuhkan adalah ‘kober’ dan ‘bener’. ‘’Kober ini berarti punya rasa memiliki. Bukan berarti ketua harus ngantor 24 jam, tapi ada ketika dibutuhkan, itu namanya kober. Lalu bener, berarti antara input dengan outputnya harus seimbang,’’ ujarnya.
Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina saat membuka Muskot PMI menuturkan, kinerja PMI harus maksimal agar bisa terus eksis menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Dia berharap PMI mampu meningkatkan sinergitas dengan Pemkot Magelang.
‘’Saya harap PMI makin aktif melibatkan masyarakat, karena pada dasarnya PMI bekerja dalam basis kemandirian untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat,’’ tuturnya.
Ketua PMI Kota Magelang terpilih, Sumartono menhyatakan, dirinya akan mengedepankan kesiapsiagaan dalam tindakan kemanusiaan. Terutama dalam menjalankan UU No 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
‘’PMI menjadi aset daerah dan juga menjadi komponen penting dalam menjalankan tugas di bidang sosial kemanusiaan. Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya ini,’’ ujarnya. (Suarabaru.id/dh)
