blank
Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Layanan kesehatan di Wonosobo terancam terganggu, menyusul semakin bertambahnya jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo menyebut jumlah nakes hingga Selasa (1/9) telah mencapai 47 orang, berasal dari berbagai profesi, mulai dari perawat, bidan, dokter hingga dokter spesialis.

“Harus menjadi perhatian semua pihak, karena banyaknya Nakes yang terpapar jelas akan mengganggu pelayanan kesehatan di lini pertama Faskeshingga ke rumah sakit,” ungkap Andang, Rabu (2/9).

Warga Wonosobo, ditegaskan Andang, harus bisa memahami situasi dan kondisi di daerahnya saat ini dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan ketaatan terhadap protokol kesehatan secara disiplin.

“Saya berharap agar warga yang memeriksakan diri, baik di Puskesmas, RS maupun tempat praktek dokter bisa jujur terkait riwayat penyakit, kontak erat dan riwayat perjalanan ke daerah terpapar Covid-19,” lanjutnya.

Menurut Andang, Covid-19 bukan merupakan penyakit rekaan maupun buah dari konspirasi sebagian pihak. Harus disikapi dengan kewaspadaan bersama seluruh elemen masyarakat di Wonosobo.

Kepada para tenaga kesehatan, Sekda juga meminta agar mereka lebih berhati-hati saat berhadapan dengan pasien, dengan melengkapi alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar demi mencegah potensi penularan.

Tempat Karantina

blank
Tabel perkembangan kasus Corona di Wonosobo. Foto : SB/dok

Pihak Pemkab Wonosobo juga tengah mengupayakan agar ada dukungan kepada tenaga medis dalam bentuk tambahan nutrisi demi meningkatkan imunitas mereka.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo, dr Muhammad Riyatno membenarkan terkait jumlah nakes yang terpapar Covid-19 saat ini memang terakumulasi mencapai 47 orang.

“Jumlah yang terakumulasi tersebut dihitung sejak awal pandemi, sehingga ada beberapa yang memang telah sembuh, dan ada pula yang saat ini masih menjalani perawatan,” terangnya.

Kenyataan bahwa petugas di garda depan perjuangan menghadapi Covid-19, justru banyak yang terpapar virus Corona, menurut dr Riyatno sangat memprihatinkan karena mereka memiliki tugas melayani kebutuhan kesehatan warga.

Pihaknya mengaku sangat mewanti-wanti agar setiap Nakes di berbagai fasilitas layanan kesehatan benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk ketika mereka berada di luar Faskes.

Pertambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19, diakui dr Riyatno, juga telah mengakibatkan penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan sampai gedung karantina. Kini Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Wonosobo juga dimanfaatkan sebagai gedung karantina sementara.

“Untuk menghindari penumpukan di Rumah Sakit, sejak 1 September Pemkab menyiapkan SKB Wonosobo. Melobi Pemprov Jateng agar mengijinkan gedung Eks Akper di Sumberan sebagai tempat karantina pasien confirm positif dengan tanpa gejala atau bergejala sangat ringan,” tutupnya.

Muharno Zarka-Wahyu