TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)- Memasuki pertengahan musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung baru menerima satu permintaan bantuan air bersih.
“Adapun desa yang sudah mengajukan bantuan air bersih tersebut yakni Desa/Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Desa tersebut sudah mengalami kekurangan air bersih sejak beberapa hari lalu,” kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Temangggung, Djoko Prasetyono.
Djoko mengatakan, bantuan air bersih untuk masyarakat Desa/ Kecamatan Tlogomulyo tersebut diberikan setelah sumber mata air di desa tersebut mulai mengering dan mengalami kekurangan air bersih sejak beberapa hari lalu.
Menurutnya, bantuan tersebut akan diberikan secara berkelanjutan sampai dengan mata air di desa tersebut sudah normal kembali. Namun demikian pihaknya meminta agar air bersih ini dimanfaatkan hanya untuk keperluan makan dan minum saja. Sedangkan untuk keperluan lainya seperti untuk mencuci, mandi dan keperluan yang lain warga bisa berusaha sendiri.
Ia menambahkan, sebelum pendistribusian air bersih tersebut, pihaknya terlebih dulu melakukan survey terhadap adanya permintaan dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kami berharap, masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk mengajukan bantuan air bersih. Dari pengajuan permintaan bantuan itu nantinya akan disurvei oleh petugas kami, jika memang kondisinya sudah tidak ada air bersih sama sekali maka bantuan akan segera dikirimkan,” kata Djoko yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan , Hukum Dan Lingkungan Hidup.
Djoko mengatakan, di musim kemarau ini BPBD Kabupaten Temanggung mengalokasikan mengalokasikan 1500 tangki air bersih untuk menghadapi kekurangan air bersih di musim kemarau ini.
“Kami sudah menyiapkan sebanyak 1.500 tangki air bersih dan pendistribusiannya akan menggunakan tiga mobil tangki khusus air bersih masing-masing berkapasitas 4500 liter. Tiga mobil tangki air bersih tersebut terdiri atas dua tangki milik BPBD Temanggung dan satu unit lainnya milik Dinas Sosial,” katanya.
Ia menambahkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Temanggung 13 dari 20 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut masuk dalam daerah rawan kekeringan.
Hasil pemetaan tahun 2020 ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni kekeringan terjadi di 50 desa dan ada 8.095 kepala keluarga (KK) terdampak.
“Hasil pemetaan untuk wilayah rawan kekeringan masih sama dengan tahun 2019 lalu, di mana waktu itu ada 13 kecamatan, 50 desa dengan bantuan air bersih sebanyak 7 juta liter,” katanya.
Ke-13 kecamatan yang masuk rawan kekurangan air bersih di musim kemarau tersebut , yakni, Kecamatan Kaloran, Kandangan, Kranggan, Pringsurat, Selopampang, Jumo, Tlogomulyo, Kledung, Gemawang, Candiroto, Bulu, Kedu dan Tembarak,” ujarnya.
Yon/trs