WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Terus bertambahnya jumlah warga terpapar Covid-19 di Wonosobo, di mana hingga Jumat (28/8), tercatat telah mencapai 208 kasus, membuat pemerintah daerah melalui Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19, semakin intens menggelar sterilisasi dengan semprotan desinfektan ke berbagai lokasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Zulfa Ahsan Alim Kurniawan menyebut langkah untuk secara masif menyeterilkan titik-titik rawan penularan tersebut adalah demi meminimalisir pertambahan kasus positif Covid-19.
“Penyemprotan dengan cairan desinfektan sudah secara terus-menerus dilakukan mulai dari tanggal 14 Agustus 2020, dan semakin gencar sejak tanggal 24 Agustus 2020, terutama di wilayah yang masuk kategori zona merah,” tuturnya.
Wilayah rawan penularan, atau zona merah, ditegaskan Zulfa, menjadi sasaran tembak prioritas, mengingat di kawasan tersebut jumlah warga terinfeksi Covid-19 relatif lebih banyak.
“Sasaran prioritas antara lain di wilayah Kalikajar, Kota Wonosobo, Mojotengah dan Kecamatan Kertek, ditambah beberapa fasilitas publik yang menjadi pusat keramaian. Seperti Pasar, Instansi Pemkab dan beberapa fasilitas layanan kesehatan akan secara berkala kami sterilkan,” lanjut Zulfa.
Desinfektan Mandiri
Warga diharapkan juga memiliki kesadaran untuk melakukan upaya desinfektan mandiri di lingkungan masing-masing demi mengamankan diri dan keluarga. Hal itu, menurutnya penting lantaran kemampuan BPBD untuk menjangkau hingga ke seluruh desa sangat terbatas.
Karena itulah, selain memberikan fasilitasi desinfektan, para petugas lapangan BPBD Wonosobo juga dilengkapi dengan pengeras suara untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada warga, agar mereka juga semakin sadar akan pentingnya mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
“Pesan-pesan yang sifatnya mendidik seperti imbauan disiplin terhadap protokol kesehatan dengan upaya 3 M terus digaungkan di masyarakat, agar mereka jangan lengah terhadap potensi bahaya di sekelilingnya,” tandas Zulfa.
Di kalangan ASN Pemkab Wonosobo pun, para petugas diakuinya tetap berupaya untuk selalu mengingatkan agar mereka tak melepas masker saat aktifitas di kantornya, rajin mencuci tangan dengan sabun, hingga tetap menjaga jarak aman interaksi sosial.
Muharno Zarka-Wahyu