WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Wonosobo Samsul Munir Amin meminta panitia peringatan Idul Adha 1441 H harus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 saat melakukan penyembelihan hewan qurban.
“Sebab, saat pelaksanaan menyembelihan dan distribusi daging hewan qurban, berpotensi berkerumun banyak orang. Penyembelihan, pencacahan dan pembagian hewan qurban dapat dilakukan panitia secara terbatas,” pintanya.
Permintaan tersebut disampaikan Samsul Munir Amin yang juga menjabat Wakil Rektor III Unsiq Jateng di Wonosobo, saat membuka Bintek Juru Sembelih Halal (Juleha) yang digelar ICMI, MUI, Yakaumi, Bazda dan Dispaperkan setempat, di Gedung IPHI Mendolo Bumireso, Selasa (28/7).
Menurut Samsul, seluruh panitia penyembelihan hewan qurban harus mengenakan masker. Di tempat potong hewan qurban juga harus disediakan tempat cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir dan hand sanitizer.
“Warga dan anak-anak yang biasanya sebelum ada pandemi global Covid-19 menonton pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, sebaiknya berada di rumah saja. Jika warga ada di lokasi penyembelihan, bisa terjadi kerumunan,” khawatirnya.
Daging Diantar
Saat dilakukan distribusi daging qurban, sambung Munir, bisa ditempuh dengan cara dianter ke rumah warga penerima oleh panitia. Jika warga datang sendiri ke lokasi pembagian daging qurban, warga pasti bergerombol dan berdesak-desakan.
“Karena mereka antri menunggu ingin segera mendapatkan jatah daging qurban. Kondisi tersebut harus dihindari agar warga tidak bergerombol. Jika sampai ada kerumunan bisa rawan terjadi penularan Covid-19,” katanya.
Terkait Bintek Juleha, Munir menegaskan kegiatan tersebut sangat penting bagi juru jagal.
Mereka diharapkan mengetahui dengan benar cara penyembelihan hewan qurban sesuai tuntunan syariah.
“Hal itu penting dimengerti agar warga menjadi yakin bahwa daging qurban yang dikonsumsi disembelih secara halal oleh juru jagal. Sehingga warga yakin dan tidak was-was akan kehalalan daging qurban,” ujar dia.
Hewan qurban yang disembelih Juleha, katanya, dijamin memenuhi unsur aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Sebab, baik secara fiqhiyyah, tehnologi maupun higiene sanitasi telah memenuhi syarat semua.
Muharno Zarka-Wahyu