Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen. foto : Humas

Pelaksana Tugas (Plt) OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah, Bambang Hermanto, mengatakan, pentingnya untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah agar lebih baik perkembangannya di wilayah tersebut khususnya.

“Terkait dengan keuangan syariah, tingkat literasinya masih cukup rendah, masih pada kisaran 18-19 persen, inklusinya 15 persen. Jauh dibandingkan dengan literasi keuangan secara umum pada angka 50 persen, dan inklusinya 80 persen,” kata dia dalam kegiatan bertema ‘Nuzulul Quran, sebagai Momentum Peningkatan Literasi Keuangan’ di kantornya, Selasa 18 Maret 2025.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jateng, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, pelaku jasa keuangan, masyarakat ekonomi syariah, dan lainnya.

Bambang melanjutkan, para pelaku dan penggiat keuangan syariah supaya lebih masif mengenalkan produk ekonomi tersebut kepada masyarakat. Hal tersebut juga sebagai alternatif masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan dengan prinsip syariah.

“(Keuangan syariah) sudah mulai hadir di pasar modal, perbankan, asuransi, hampir semuanya sudah ada layanan syariah,” kata dia.

Lebih lanjut, pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjaga stabilitas keuangan dalam mendukung perekonomian di wilayah tersebut.

“Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam literasi inklusi keuangan, dan pengawasan. Program gerak syariah juga didukung baik,” ucap Bambang.
Hery Priyono