
“AI berperan penting dalam membantu para guru untuk membuat materi pembelajaran, penilaian otomatis dan analisis kerja siswa, manajemen kelas yang baik serta melatih pengembangan profesional pengajar,” imbuhnya.
Menurutnya, sekolah dan institusi pendidikan harus mulai beradaptasi dengan teknologi AI guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.
Memberikan Wawasan
Acara gathering yang berlangsung dengan penuh keakraban dan interaktif ini rupanya meninggalkan kesan tak terlupakan bagi para peserta. Salah satunya, Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara Muliyatri, S.Pd., mengaku bangga bisa menghadiri kegiatan luar biasa ini. “Acara ini menjadi bukti nyata bahwa UKSW senantiasa hadir dan dekat dengan seluruh lapisan masyarakat, dengan perhatian khusus pada upaya memajukan dunia pendidikan,” ungkapnya.
Alumni angkatan 1999 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini juga menyampaikan sesi workshop memberikannya wawasan dan pengalaman baru mengenai pentingnya AI dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Kami berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini, misalnya dilakukan praktek langsung bagi para guru dan siswa bagaimana menggunakan AI dengan bijaksana,” terangnya.
Kepala Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta Sunarni, S. E., MM., juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa menghadiri gathering kali ini. “UKSW sangat hebat. Kegiatan ini tentunya menambah pengetahuan kami untuk diajarkan kepada anak didik. Kami berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini,” bebernya.
Dalam gathering ini puluhan peserta juga diajak berkeliling untuk mengenal lebih dekat dengan kampus UKSW. Mereka mengunjungi beberapa kelas tematik yang menjadi penunjang kegiatan pembelajaran di UKSW seperti Kelas Diplomasi, Angkringan, dan Museum UKSW.
UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3.
Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat.
Ning S