blank
Bupati Sragen Sigit Pamungkas memasang spanduk dan membuka palang pintu parkir elektronik, di Pasar Sukowati, Kamis (6/3/2025). Foto: Anind

Pembukaan palang parkir, disambut gembira kalangan pedagang dan pengurus paguyuban pasar.

“Sebab salah satu alasan pembeli enggan ke Pasar Sukowati, karena adanya karcis parkir elektronik,” tutur Suparni, pedagang pisang di pasar itu.

Hasil observasi yang dilakukan Bupati bersama staf ahli Bupati, sekda serta asisten sekda didapati di lingkungan pasar ada pedagang yang merasakan gerah.

“Sehingga perlu ada tambahan ventilasi,” tambah Sigit Pamungkas.

Pedagang berharap ada pembebasan parkir, seperti di Pasar induk Sragen, yakni Pasar Bunder.

Karena pengunjung pesepeda/pemotor yang ingin parkir ada lokasi tersendiri, sedangkan yang tidak ingin dipungut uang parkir bisa parkir di sejumlah titik dan tidak dipungut uang parkir.

Saat berada di pasar, Sigit membeli beberapa komoditas yang dijual pedagang.

Bahkan rombongan mampir di Pasar Sepeda di kompleks pasar itu. Sigit sempat membeli sepeda tua dengan persneling merk Humber buatan tahun 1957 yang ditawarkan pedagang seharga Rp 3,5 juta.

“Ini kalau saya pakai dari rumah dinas menuju kantor, masih kuat ngga?” tanya Bupati Sigit.

Sadiman menjamin dagangan sepedanya masih layak pakai.

Sigit pun membayar Rp 3,6 juta atau membayar lebih dari yg ditawarkan.

Pada momen Ramadan, rombongan pejabat berkeliling Pasar Sukowati untuk menyerap aspirasi pedagang, mencatat hal yang perlu dibenahi.

Agar kondisi pasar nyaman dan banyak pengunjung mampir ke pasar itu.
Anind