blank
Baripka Wahid Baedlowi saat menunggu anak yang sedang ikut program khitan gratis. Foto: Dok Polres Grobogan.

“Saya ingin anak-anak tidak takut untuk dikhitan. Karena itu, saya pilih tempat khitan yang nyaman, bahkan mereka mendapatkan fasilitas antar jemput serta suvenir berupa sarung dan peci,” jelas Bripka Baedlowi.

Santunan Dua Pekan Sekali

Tak hanya khitan gratis, Bripka Baedlowi ini juga rutin menyalurkan santunan untuk anak yatim piatu di desanya setiap dua pekan sekali, setiap hari Jumat. Sebanyak 20 hingga 30 anak menerima santunan yang ia kumpulkan dari gajinya sendiri, serta dari para donatur yang ingin berbagi.

“Kadang ada yang menitipkan donasi melalui saya, baik berupa uang maupun bingkisan. Saya selalu mengajak mereka yang ingin berbagi agar bisa memberi kebahagiaan bagi anak-anak ini,” ujarnya.

Sebagai bukti dia menyalurkan donasi mereka itu biasanya diunggah ke media sosialnya. “Bukan bermaksud riya, hanya untuk memberikan pertanggungjawaban bahwa saya sudah menyalurkan apa yang mereka titipkan kepada saya untuk anak-anak kurang mampu tersebut,” tuturnya.

Bagi Bripka Baedlowi ini menjelaskan, program ini adalah bentuk kepeduliannya terhadap mereka yang membutuhkan. Ia berharap upayanya dapat memberikan manfaat dan menginspirasi banyak orang.

“Saya pernah berada di titik terendah seperti yang mereka alami. Selama saya masih sehat dan diberi rezeki oleh Allah, saya ingin terus berbagi. Saya tahu gaji polisi tidak besar, tapi Insya Allah, saya masih bisa mencukupi keluarga dan tetap berbagi dengan mereka,” tutup Bripka Baedlowi.

Tya Wiedya