KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Sesuai janji dari perusahaan Taman Wisata Borobudur (TWB), 330 pedagang yang belum mendapat tempat berjualan, akan diberi lapak dan berkesempatan mengecek lapak pada hari ini, Kamis (30/1/25). Terkait hal itu pedagang melakukan pengecekan lokasi pada hari ini.
Dengan dipandu petugas dari TWB, puluhan pedagang pun melihat lokasi. Tepatnya di blok J lantai dua ada 40 lapak kosong, di blok R lantai satu ada 13 lapak, ditunjukkan juga 14 lapak kosong, lalu di blok F lantai dua ada 22 lapak.
Dengan demikian hanya ada 89 lapak. Padahal jumlah pedagang yang belum mendapat tempat di Museum dan Kampung Seni Borobudur (KSB) sebanyak 330 orang.
Ketua paguyuban Sentra Kerajinan Makanan dan Batik (SKMB), Yulianto, ketika ditemui seusai melakukan pengecekan lokasi menyatakan menolak ditempatkan di lokasi yang telah dilihatnya. “Jumlahnya kurang, dan tidak satu blok. Dari awal kan sudah kami sampaikan kepada mereka (TWB) kami minta satu blok termasuk jumlahnya disesuaikan,” katanya.
Karena pihak TWB tidak memikirkan itu, menurut dia, perlu dilakukan diskusi lagi. Guna menyepakati apa yang terbaik.
Memfasilitasi
Sementara itu Direktur TWB, Mardijono Nugroho, ketika ditemui secara terpisah mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi untuk dapat dimanfaatkan. Untuk itu memang perlu proses. Dia berharap, tempat yang ada ditempati dulu.
“Kalau ternyata masih ada kekurangan, akan kami evaluasi,” ujarnya.
Ditambahkan, dalam menyelesaikan persoalan seperti itu tidak bisa berprinsip menang kalah. Prinsipnya, pihak TWB sudah memberi kesempatan yang baik.
Ditegaskan juga, solusi yang diberikan TWB sifatnya berusaha. Bukan berkuasa. Menurutnya masih ada solusi yang bisa ditempuh. “Misalnya, dalam satu minggu mereka bisa bergantian dalam berjualan,” tuturnya.
Ditambahkan juga, setelah lapaknya ditempati, akan dicarikan solusi. “Bagaimana daya tariknya. Mungkin ada atraksinya. Kami bisa memfasilitasi,” katanya.
Eko Priyono