SEMARANG (SUARABARU.ID) – Menyambut tahun baru Imlek 2025 atau 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025, Pasar Imlek Semawis (PIS) menggelar berbagai macam agenda kegiatan yang dinanti masyarakat Semarang dan wisatawan.
Di tahun ini, terdapat hal unik dan berbeda dibandingkan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Dalam acara tersebut, panitia mengharuskan pengunjung wanita untuk berkebaya.
Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim mengungkapkan kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa. Sedangkan untuk pengunjung pria dianjurkan untuk mengenakan surjan atau kain sarung batik.
“Kebaya merupakan simbol kearifan lokal perempuan Tionghoa sekaligus simbol keindonesiaan. Supaya ribuan orang yang berkunjung ke Pasar Imlek Semawis terlihat berbondong memakai kebaya dari berbagai daerah, berbagai budaya, bermacam etnis, karena kebaya maupun sarung batik merupakan simbol wujud keberagaman di tanah air,” terangnya.
Berlokasi di sepanjang Jalan Wot Gandul, PIS menghadirkan beragam atraksi budaya, kuliner khas, hingga pernak-pernik khas Imlek.
Harjanto Halim, lebih lanjut mengungkapkan bahwa PIS diselenggarakan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576, yang tahun ini merupakan tahun ular kayu.