blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri), memberikan pengarahan kepada petugas penyemprotan disinfektan pasar hewan, dalam upaya pencegahan pagebluk PMK.(Dok.Ist).

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Sabtu (4/1/25), turun langsung memimpin penyemprotan massal disinfektan di pasar hewan. Ini dilakukan, dalam upaya mencegah penularan Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang mewabah dan menimbulkan pagebluk, serta menyebabkan ratusan ekor sapi mati,

Penyemprotan disinfektan secara massal dan serentak dilakukan di 17 pasar hewan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Setelah sebelumnya, semua pasar hewan ditutup sejak Tanggal 3 sampai dengan 9 Januari 2025. Dari 17 pasar hewan tersebut, lima diantaranya sebagai pasar sapi, yakni di Kecamatan Purwantoro, Jatisrono, Sidoharjo, Wuryantoro dan Pracimantoro. Kemudian yang 12 lainnya adalah pasar kambing.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengomandokan penyemprotan massal disinfektan dari Pasar Hewan Pracimantoro. Ikut hadir mendampingi Bupati, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Wahyu Widayati, jajaran Forkompimcam dan Kepala Pasar Pracimantoro, Slamet.

Dalam pengarahannya, Bupati, menyatakan, penyemprotan massal disinfektan ini dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran PMK. Dilaksanakan terorkresta dengan baik, dalam kapasitas keserentakan atas dasar kebersamaan.

Sebab, tandas Bupati, kemunculan PMK berdampak sangat merugikan bagi para petani ternak. Sapi yang per ekor harganya puluhan juta, menjadi anjlok hanya laku Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu ketika sudah terindiikasi terserang PMK.

Penyemprotan massal disinfektan di Pasar Hewan Pracimantoro, juga melibatkan personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri. Satu unit mobil tangki milik BPBD Kabupaten Wonogiri, ikut dilibatkan dalam penyemprotan di Pasar Hewan Pracimantoro. Penyemprotan juga dilakukan oleh puluhan petugas, dnegan menggunakan alat semprot jenis hand sprayer.

Kapolsek

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengabarkan, Kapolres AKBP Jarot Sungkowo mendukung sepenuhnya upaya pencegahan PMK. Yakni dengan menginstruksikan semua Kapolsek untuk aktif memimpin penyemprotan massal disinfektan di semua pasar hewan.

blank
Mobil tangki milik BPBD Kabupaten Wonogiri, ikut disertakan dalam penyemprotan massal disinfektan di Pasar Hewan Pracimantoro.(Dok.Ist)

Sebagaimana itu dilakukan di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Kapolsek Girimarto, Iptu Sutarto, Sabtu (4/1/25), memimpin penyemprotan massal disinfektan di Pasar Hewan Girimarto. Penyemprotan melibatkan jajaran Forkompimcam beserta dinas instansi terkait, Mantri Hewan, petugas pasar dan pedagang ternak. Kecuali penyemprotan pasar hewan, juga akan ditindaklanjuti penyemprotan kandang ternak milik warga.

PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan yang sangat menular dan bersifat akut, serta menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, termasuk juga hewan liar yang seperti gajah, rusa, dan lainnya.

Virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
Virus RNA yang menyebabkan PMK, dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup di tulang, kelenjar susu serta produk susu. Masa inkubasinya selama 1-14 hari, dengan angka kesakitan bisa mencapai 100% dan angka kematian tinggi pada hewan muda.(Bambang Pur)