Oleh Dewi Saptariani, S.Pd.
Kolaborasi antar sekolah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkaya pengalaman belajar murid. Seperti yang dilaksanakan oleh SD Negeri 7 Karanggondang (Esdetugo) dan SD Negeri 6 Jambu (Esdenaja) melalui program Si Se Sa.
Si Se Sa merupakan akronim dari Sinau Sejarah Sareng, bertujuan untuk mengajak murid dari dua sekolah dasar di Kecamatan Mlonggo ini untuk belajar bersama di Perpustakaan Daerah Jepara dan Museum RA Kartini. Melalui program ini, diharapkan murid dapat memperdalam pengetahuan sejarah, budaya, dan literasi sambil mengembangkan keterampilan sosial dan kolaborasi.
Berawal dari obrolan antar kepala sekolah tentang kondisi murid yang minim pengetahuan sejarah daerahnya sendiri, tercetuslah ide untuk melakukan kolaborasi program belajar sejarah bersama.
Tujuan kolaborasi sejarah ini, yakni : 1) meningkatkan minat baca dan literasi karena dengan berkunjungan ke Perpustakaan Daerah Jepara, murid akan lebih termotivasi untuk membaca dan meningkatkan literasi mereka. 2) memperdalam pengetahuan sejarah dan budaya, sebab kunjungan ke Museum RA Kartini memberikan kesempatan bagi murid untuk mempelajari sejarah perjuangan Kartini dan memahami konteks budaya lokal. 3) mengembangkan keterampilan sosial dan kolaboratif, kolaborasi antar sekolah membantu murid belajar bekerja sama, berbagi ide, dan menghargai perbedaan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan mengunjungi Perpustakaan Daerah Kabupaten Jepara, di sini murid dibagi dalam dua kelompok, kelompok satu diarahkan ke ruang multimedia untuk bermain games menarik dan menonton film pendek. Sedangkan kelompok dua diajak berkeliling perpustakaan untuk mengenal berbagai koleksi buku dan fasilitas yang tersedia, dilanjutkan membaca di ruang baca perpustakaan dan diskusi bersama tentang buku yang dibaca.
Kepada penulis, Musahid, S.Pd., guru senior di SD Negeri 6 Jambu berpendapat bahwa mengunjungi Perpustakaan Daerah Jepara merupakan pengalaman baru bagi murid. Perpustakaan ternyata tidak hanya buku tapi anak-anak juga bisa menonton film dan bermain dengan bermacam permainan yang mengasah motorik. Ia juga merasa heran, karena semua fasilitas yang ada dapat dinikmati secara gratis.
Kunjungan dilanjutkan ke Museum RA Kartini, dengan tiket masuk lima ribu rupiah. Murid dapat menikmati berbagai bagian museum, termasuk pameran artefak, diorama, dan instalasi yang menceritakan kehidupan dan perjuangan RA Kartini, semua itu terpajang dalam ruang utama.
Di ruang dua terdapat tulang ikan raksasa Joko Tuo serta kura-kura yang diawetkan. Salah satu ruangan museum yang menarik perhatian yaitu ruang kerja dari Raden Mas Sosrokartono yang terdapat meja periksa dan beberapa lukisan tiga dimensi yang mampu menampilkan visual seolah-olah mengikuti langkah kaki pengunjung.
Kepala SD Negeri 7 Karanggondang, Zainuddin, S.Pd., M.M. merasa gembira program ini berjalan lancar, “ Kedepannya kami akan menjalin kolaborasi lagi melahirkan program-program inovatif yang meningkatkan pengetahuan budaya pada murid, jangan sampai murid-murid kita tidak tahu bahwa di daerahnya ada pahlawan-pahlawan nasional yang turut andil dalam kemerdekaan bangsa.” ungkapnya.
Sementara pengawas dabin II dan III Satkordik Kecamatan Mlonggo, Tyas Titik Widyastuti, M.Pd. kepada penulis fihak sangat mengapresiasi program kolaborasi ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah, dewan guru, dan orangtua murid yang telah membantu kelancaran kegiatan tersebut.
Harapan, semoga program Si Se Sa yang dijalankan SD Negeri 7 Karanggondang dan SD Negeri 6 Jambu dapat menjadikan manfaat bagi murid dan menjadi kenangan yang menyenangkan.
Program Si Se Sa merupakan inisiatif yang sangat berguna untuk memperkaya pengalaman belajar murid. Melalui program ini, murid tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga mengembangkan semangat kebersamaan dan rasa ingin tahu, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi pendidikan terutama di lingkungan Satkordik Kecamatan Mlonggo.
Penulis adalah Kepala SD Negeri 6 Jambu