blank
Tim relawan siaga bencana dari BPBD Kabupaten Wonogiri, melakukan penebangan pohon turus jalan yang tumbang melintang jalan di ruas jalan protokol Kota Wonogiri dan di ruas Jalan Diponegoro Pokoh, Wonoboyo, Wonogiri.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bila pohon turus jalan (peneduh tepi jalan) keberadaannya membahayakan, lebih baik ditebang. Jangan baru ditebang ketika sudah tumbang atau menunggu setelah jatuhnya korban. Ini dapat membahayakan bagi keselamatan orang. Terlebih saat ini, musim hujan yang sering disertai adanya angin kencang.

Pendapat ini, disampaikan tokoh masyarakat Kota Wonogiri, Sri Djarwaningsih bersama rekan-rekannya dari Komunitas ASRI (Alumni Sekolah Wonogiri), menyikapi adanya kejadian pohon turus jalan (peneduh tepi jalan) yang tumbang di ruas Jalan Protokol Kota Wonogiri.

Turus jalan memang diperlukan sebagai tanaman peneduh tepi jalan. Keberadaannya memberikan fungsi kesegaran (sumber suplai O2) dan keindahan, serta menjadi kelengkapan pada prasarana infrastruktur jalan. Tapi, semua itu tidak akan sebanding manfaatnya, manakala tumbang dan memakan korban.

Diharapkan, dinas instansi terkait, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup, dapat melakukan penebangan pada pohon turus jalan yang keberadaannya dipandang membahayakan bagi keselamatan publik. Terlebih pada pohon turus jalan yang tumbuh di tempat strategis dan pada ruas jalan yang ramai dilalui orang.

Seperti pernah diberitakan (suarabaru.id, Sabtu 14/12/24), pohon turus jalan di ruas Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi jalan protokolnya Kota Wonogiri, tumbang bersamaan dengan turunnya hujan rintik-rintik. Beruntung, pohon yang tumbang melintang jalan di sebelah barat SMP negeri 1 Wonogiri ini, tidak menimbulkan korban.

Tabebuya

Bersama sejumlah rekan-rekannya dari Komunitas ASRI, Sri Djarwaningsih, sempat mendiskusikan keberadaan pohon turus jalan di Kota Wonogiri. Kiranya dapat dipilihkan jenis tanaman yang tahan tumbang. Seperti Pohon Tabebuya misalnya, yang indah warna bunganya. Atau Pohon Asem Jawa (Tamarindus indica) termasuk famili Fabaceae (Leguminosae) yang tangguh, sebagaimana dulu banyak ditanam untuk pohon turus jalan, dan tidak pernah ada ceritanya tumbang.

Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), tanaman yang berasal dari negara Brasil dan termasuk jenis pohon besar. Pohon Tabebuya memiliki kelebihan, daunnya tidak mudah rontok, bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak badan jalan, rumah atau tembok walau berbatang keras.

Tabebuya memiliki bunga yang berbeda-beda warna. Ada warna kuning berbentuk terompet, warna pink, ungu dan merah tua. Banyak varian Tabebuya dalam genus handroanthus dan tabebuia, dengan warna bunganya yang beraneka macam.

Kasus tumbangnya pohon turus jalan di jalanan Kota Wonogiri di awal musim penghujan ini, sedikitnya telah terjadi dua kali. Sebab, dalam waktu bersamaan, kasus pohon turus jalan tumbang melintang jalan, ternyata juga terjadi di ruas Jalan Diponegoro di jalur antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Ponorogo (Jatim).

Tepatnya di Kilometer (KM)-2 dekat SMP Negeri 2 Wonogiri, yakni di Lingkungan Pokoh Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kejadiannya, bersamaan dengan tumbangnya pohon turus jalan di barat SMP Negeri 1 Wonogiri.(Bambang Pur)